get app
inews
Aa Text
Read Next : Kebakaran Besar Terus Berulang di Cilegon, 3 Ribu Meter Padang Ilalang Ludes Terbakar

Apa itu Penyakit Mulut dan Kuku Sapi? Berikut Penjelasannya

Selasa, 20 Juni 2023 | 07:47 WIB
header img
Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku Sapi. Foto: Istimewa

CILEGON, iNewsCilegon.id - Salah satu penyakit yang sering menjadi perhatian peternak adalah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang menyerang hewan berkuku belah, baik hewan ternak maupun hewan liar sekalipun, seperti sapi, kerbau, kambing, rusa, domba, babi, onta, gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah. Hal ini bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Melansir dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae.

Lantas, apa saja gejala, penyebab, dan pengobatan dari penyakit mulut dan kuku pada hewan sapi? Simak penjelasannya berikut ini yaa.

Penyebab Penularan PMK

Penyakit Mulut dan Kuku sebenarnya adalah penyakit hewan menular yang menyerang berkuku belah. Namun, ada beberapa cara virus ini dapat menular ke hewan antara lain :

  • Kontak langsung antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.
  • Sisa makanan atau sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.
  • Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yaitu melalui vektor yamg dibawa manusia. Manusia dapat menularkan virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.
  • Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup, seperti terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.
  • Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus ymencapai 60 km di darat dan 300 km di laut.

     

Gejala Terinfeksi Virus PMK

Pada awalnya, hewan yang terinfeksi virus PMK pada sapi, kambing ataupun domba akan menunjukkan perubahan tingkah laku. Hewan yang sebelumnya sehat akan tampak lemas, lebih suka berbaring, dan tidak bahagia. Selera makan pun menurun. Berikut gejala terinfeksi virus PMK pada sapi, diantara:

  • Terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil
  • Mengalami anorexia (tidak nafsu makan)
  • Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari
  • Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)
  • Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.
  • Pembengkakan kelenjar submandibular.
  • Hewan lebih sering berbaring
  • Luka pada kuku dan kukunya lepas.
  • Menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki.
  • Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku.
  • Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen,
  • Mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda,
  • Kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

     

Tak hanya itu, domba atau kambing juga menunjukkan gejala infeksi virus penyakit mulut dan kuku (PMK).Apa saja gejalanya? Berikut adalah beberapa gejala pada kambing ataupun domba.

  • Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.
  • Lesi / lepuh pada sekitar gigi domba
  • Kematian pada hewan muda.
  • Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)

Cara Mencegah Virus PMK

Virus dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu serta produk susu. Masa inkubasi 1-14 hari, virus bertahan di lemari pendinginan dan tidakaktif pada suhu > 500 dan terinaktivasi pada pH < 6,0 & pH > 9,0. . Pencegahan dapat dilakukan yaitu dengan cara biosekuriti dan medis.

Pencegahan dengan cara biosekuriti ternak:

  • Setiap hewan yang baru masuk ke lokasi peternakan harus ditempatkan terlebih dulu di kandang karantika/isolasi selama 14 hari dan dilakukan pemantauan intensif terhadap gejala penyakit.
  • Jika muncul tanda-tanda klinis penyakit, segera pisahkan dan dimasukkan ke kandang isolasi. Kemudian, ditangani lebih lanjut oleh petugas kesehatan hewan dan dilaporkan pada dinas peternakan setempat.
  • Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
  • Pemotongan hewan yang terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan - hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
  • Musnahkan bangkai, sampah, serta semua produk hewan pada area yang terinfeksi.
  • Pelarangan pemasukan ternak baru dari daerah tertular
  • Untuk peternakan yang dekat daerah tertular maka ada anjuran untuk melaksanakan Vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant
  • Kekebalan pada 6 bulan setelah dua kali dosis pemberian vaksin, sebagian tergantung pada hubungan antigen antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.

     

Pencegahan dengan cara biosekuriti barang

  • Disposal yakni pemusnahan barang – barang yang terkontaminasi
  • Dekontaminasi yaitu semua barang yang masuk kandang perlu disanitasi dengan melakukan desinfeksi, fumigasi, atau disinari lampu ultra violet.

Pencegahan dengan cara biosekuriti kandang

  • Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan secara berkala setelah digunakan
  • Melakukan desinfeksi lingkungan sekitar kandang secara berkala dan Dekontaminasi yakni dengan cara mencuci kandang, peralatan, kendaraan, dan bahan-bahan lain yang memungkinkan bisa menularkan PMK dengan deterjen atau disinfektanP

    Pencegahan dengan cara biosekuriti pada Karyawan Peternakan

  • Karyawan wajib masuk ke ruang semprot disinfektan
  • Karyawan yang masuk kandang diharuskan mengenakan seragam (APD), sepatu boot, dan masker

Pencegahan dengan cara biosekuriti Tamu Kunjungan

  • Tamu yang masuk ke kandang harus memkai seragam lengkap (APD), sepatu boot, dan masker.
  • Tamu masuk ke kandang melalui biosecurity spraying dan harus melakukan celup kaki dan cuci tangan di tempat disinfektan kandang

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut