get app
inews
Aa Read Next : Rentenir Berkedok Koperasi dengan Bunga 30-40 Persen, Ini Tindakan Tegas Pemkot Cilegon

HUT Bhayangkara ke 77, Polsek Labuan Ajak Warga Nobar Wayang

Sabtu, 08 Juli 2023 | 12:15 WIB
header img
Ratusan warga nobar wayang kulit bersama di Kantor Polsek Labuan. Foto: Istimewa

PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Peringati HUT Bhayangkara ke 77 tahun, ratusan warga penuhi halaman mess Kantor Polsek Labuan, tadi malam, Jumat (7/7/2023), dalam rangka nonton bareng (Nobar) wayang kulit yang digelar oleh Polsek Labuan.

Berdasarkan pantauan dilapangan, dalam acara nobar ini juga turut hadir Serka Fauji dari Koramil Labuan, Forum Komunikasi (FORKOM) Organisasi Lintas Labuan, dan para pedagang.

"Acara ini menurut saya perdana yang diselenggarakan oleh pihak Polri, yang mana di Polsek Labuan ini walaupun dengan layar, akan tetapi acaranya live dan warga pun sangat antusias menonton, tak hanya itu dengan adanya acara nobar seperti ini TNI dan Polri pun bisa bersinergi," ujar H. Edi, Ketua Forkom.

Edi menambahkan, dirinya berterima kasih kepada Kapolsek Labuan yang sudah menginisiasi acara nobar wayang kulit bersama warga.

"Diacara HUT Bhayangkara yang ke 77 dengan live nonton bareng wayang kulit ini, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kapolsek Labuan Bapak Kompol Jaenudin, SH, karena dengan acara ini saya selaku warga jelas sangat terhibur dan merasa semakin dekat juga nyaman dengan pihak Polri yang berbaur dengan TNI, saya ucapkan selamat hari ulang tahun Bhayangkara yang ke 77, Polri Presisi untuk Negeri Pemilu damai menuju Indonesia maju," ucap Edi.

Kapolsek Labhan, Kompol Jaenudin, SH, menjelaskan terkait latar alur cerita Wayang Wahyu Cakraningrat yang dipercaya sebagai salah satu lakon pewayangan yang kerap memberikan kriteria pemimpin yang arif dan bijaksana. 

"Dalam lakon tersebut diceritakan, terdapat tiga orang yang menerima wahyu sakti itu, diantaranya adalah mereka yang berasal dari keturunan raja yang berakhlak luhur," terang Kompol Jaenudin.

Ketiga kriteria tersebut, kata Jaenudin, biasanya bergelar Pangeran Mahkota, seperti Lesmana dari Hastina, Samba dari Dwarawati, dan Abimanyu dari Amarta. Dimana ketiganya harus berjuang sekuat tenaga jika ingin mendapatkan apa yang diinginkan. 

"Mereka semua berpotensi untuk mendapatkan Wahyu Cakraningrat, namun mereka perlu memperjuangkan hingga mati-matian secara lahir maupun batin. Satu hal yang menarik lainnya yaitu, biasanya yang menanggap lakon wayang seperti ini adalah para Kades, anggota Dewan, Bupati," pungkasnya.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut