DEPOK, iNews.id – Warga di sebuah RW di Kecamatan Pancoran Mas Depok kini tengah gundah gulana. Penyebabnya isu pelecehan seksual anak lelaki bawah umur. Pelakunya diduga anak remaja seorang pejabat.
Pencabulan terhadap anak sudah dilaporkan DN, seorang ibu korban, kepada seorang Ketua RW di Kecaman Pancoran Mas. “Ibunya yang lapor,” kata US, pejabat RW saat ditelepon iNews, Minggu (16/01/2022).
US bercerita sekitar dua minggu lalu, DN datang padanya. Sang ibu melaporkan kejadian pencabulan terhadap anaknya yang masih berusia 6 tahun.
DN mengetahui pencabulan terhadap anaknya dari teman sang anak. Mereka diminta oleh anak seorang pejabat yang berusia 11 tahun untuk melakukan oral seks. Teman sang anak sempat menyaksikan kejadian tersebut dan kemudian kabur.
“Nah anak si ibu takut pada pelaku. Pelaku laki-laki masih SD usia 11 tahun-an,” kata US.
Mendapat laporan seperti itu, US lalu menelepon petugas Bimaspol dan Bhabinkamtibas. Kedua petugas tersebut, ungkap US, sempat memanggil korban dan saksi untuk dimintai keterangan.
Korban diduga berjumlah lebih dari satu anak. “Karena saksi pun pernah diajak dan disuruh pelaku,” ujar US.
Sudah lebih dari dua minggu berlalu, penanganan kasus tersebut belum jelas. Akibatnya warga Pancoran Mas resah. Mereka khawatir anak-anak atau keluarga mereka jadi korban perilaku menyimpang anak seorang pejabat tersebut.
“Saya juga resah karena saya sendiri punya anak kecil. Jika sudah terjadi pada anak tetangga, bisa jadi suatu saat pada keluarga kita,” terang US.
Tindakan para orang tua di lingkungan RW tersebut sejauh ini adalah meminta anak-anak mereka untuk menjauh dan tidak berteman dengan pelaku.
Isu keresahan warga Pancoran Mas juga dibenarkan MA, seorang anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pancoran Mas. “Iya saya mendengar juga informasi pencabulan itu. Dari mulut ke mulut sudah tersiar,” jelasnya.
MA berharap pelaku yang juga masih seorang anak untuk direhabilitasi agat tidak berperilaku menyimpang. Ia takut jika hal tersebut tidak dilakukan, perilaku menyimpang akan menular dan merusak moral anak-anak di Pancoran Mas Depok.
Editor : Usep Solehudin