CILEGON,iNewsCilegon.id - Suatu ketika dalam sebuah perjalanan ku mengunjungi sebuah sasana tinju yang ada di Kota Cilegon, ada seorang remaja yang membuatku terkagum kagum dengan perjuangannya yang gigih untuk berjuang dan berlatih setiap waktu tanpa mengenal letih.
Dia adalah Fauzan Ramadhan, seorang remaja berusia 16 tahun yang saat ini masih mengenyam pendidikan di sebuah sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kota Cilegon.
Pengenalan ku dengannya ternyata membuka warna baru bagi dunia tinju di kota ini. Meskipun dia hanyalah seorang petinju pemula, tapi dapat terlihat dari beberapa teknik bertinju nya yang membuatku optimis bahwa suatu saat nanti dia dapat menjadi seorang petarung profesional di tingkat nasional.
Perjalanan kariernya di dunia tinju dimulai sejak dia berusia 13 tahun, ketika masih duduk di bangku SMP kelas 3. Awalnya, Fauzan mencoba peruntungannya untuk masuk dalam Tim olahraga gulat selama 5 bulan, tetapi ketertarikannya segera beralih ke tinju.
Meskipun awalnya mendapat pertentangan dari orangtuanya, untuk menjadi seorang petarung, akan tetapi perlahan mereka mulai mendukungnya dalam mengejar cita-citanya.
Kehidupan Fauzan tidaklah mudah, terutama setelah kehilangan sang ayah, sejak masih duduk disekolah dasar. Saat ini dia tinggal bersama nenek, ibu, dan adiknya. Namun, Yang lebih luar biasa adalah tekadnya untuk membantu Orangtuanya.
Fauzan dikenal dengan gaya tinju counter boxer yang mengagumkan. Dia mengambil inspirasi dari petinju legendaris idolanya Muhammad Ali.
Melalui bakat dan ketekunannya dalam tinju, Fauzan Ramadhan membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala hal mungkin tercapai, bahkan untuk seorang remaja yang tinggal di lingkungan yang penuh tantangan.
Kerja keras nya dalam dunia adu jotos, pasti akan membawanya hingga ke panggung yang lebih tinggi.
Indonesia pernah memiliki petinju yang mendunia, Chris John. Dan Fauzan Ramadhan dari Ciegon ingin mengikuti jejak Chris John.
Editor : M Mahfud