get app
inews
Aa Read Next : Kementan Bantu Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten

Demi Bertahan Hidup, Janda Tua asal Desa Caringin Jajakan Cucuwer dan Jojorong

Rabu, 22 November 2023 | 09:36 WIB
header img
Yati (56), janda tua asal Desa Caringin, Pandeglang, Bangen, rela berpanas-panasan jual jojorong dan cucuwer demi bertahan hidup. Foto: cilegon.inews.id/Ila Nurlaila Sari

LABUAN PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Yati (56), janda tua warga Kampung Taulandu, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, rela berpanas-panasan menjajakan kue makanan khas pandeglang Cucuwer dan juga Jojorong. Hal itu dia lakukan demi untuk bertahan hidup.

Yati mengatakan, berjualan kue khas makanan pandeglang ini sudah sejak muda dilakukannya hingga saat ini.

"Udah lama, suami bi yati aja meninggal udah 15 tahun lalu, ada lah 20 tahun lebih mah kali, jualan apa aja tapi sekarang bibi jualan ini kue cecewer sama jojorong," kata Yati, Rabu (22/11/2023).

Ia menambahkan, dalam sehari biasannya membawa 150 biji kue untuk dijual dengan cara berkeliling.

"Kadang 100 biji, kadang 150 biji gimana kondisinya aja, kalau lagi rame suka bawa banyak juga, jualannya keliling aja kayak gini pake baskom sama jinjingan, kalau dibilang capek ya capek, tapi gimana kalau gak gini gak makan neng, bibi kan sendiri anak mah ada 10 tapi kan udh pada rumah tangga semua," ujarnya.

Yati menuturkan, dalam sehari dirinya hanya membawa hasil berjualan paling besar Rp40 ribu tergantung berapa jumlah kue yang berhasil terjual di hari itu.

"Kan bibi ngambil dari orang ini neng, satu bijinya Rp1.000 perak dari sananya, bibi jual Rp1.250 jadi cuman ngambil Rp250 perbijinya, kadang bawa duit Rp25 rebu kadang juga Rp40 rebu gimana jualannya aja, yang penting kebeli beras sama temen makan, kebeli tempe ya tempe kebeli telor ya telor," ungkapnya.

Yati mengaku, meski dirinya janda dan miskin tak pernah mendapatkan bantuan apapun dari program pemerintah. 

"Suka sedih tiap kali liat tetangga dapet bantuan, kemarinnya juga ada tetangga yang pada dapat bantuan sembako saya mah cuman liatin aja," ujarnya.

Lanjut Yati, sebelumnya ia pernah mendapatkan bantuan berupa paket embako yang diambilnya di kantor desa, namun kini bantuan tersebut tak pernah diterimanya lagi.

"Dulu pernah dapet 2 kali doang udah lama, sekarang mah gak pernah dapet lagi gak tau kenapa, saya pernah tanyain juga ke RK sam RW bilangnya gak tau katanya," tandasnya.

Editor : Mahfud

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut