get app
inews
Aa Text
Read Next : Ternyata Segini Pendapatan Kota Cilegon dari Pajak Kendaraan Bermotor

Rusia Siaga Nuklir, Latihan Digelar di Laut Barents

Kamis, 03 Maret 2022 | 09:54 WIB
header img
Ilustrasi peluncuran rudal balistik antar benua (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Kapal selam nuklir Rusia berlayar untuk latihan di Laut Barents dan peluncur misil bergerak menjelajahi hutan salju  di Siberia Rabu (02/03/2022). Kapal selam nuklir Rusia ini merupakan andalan Rusia karena bisa dipersenjatai rudal balistik antar benua berujung nuklir.

Seperti dilansir dari APNews.com, latihan kapal selam nuklir digelar setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklir negaranya untuk waspada atas ketegangan dengan Barat terkait invasi ke Ukraina.

Armada Utara Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa kapal selam nuklirnya terlibat dalam latihan yang dirancang untuk “melatih manuver dalam kondisi badai.”

Disebutkan beberapa kapal perang yang bertugas melindungi Semenanjung Kola Rusia barat laut, di mana beberapa pangkalan angkatan laut berada, akan bergabung dalam manuver tersebut.

Di wilayah Irkutsk di Siberia Timur, unit-unit Pasukan Rudal Strategis menyebarkan peluncur rudal balistik antarbenua Yars di hutan untuk mempraktikkan penyebaran rahasia, kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
 
Militer tidak mengatakan apakah latihan itu terkait dengan perintah Putin pada Minggu untuk menempatkan pasukan nuklir negara itu dalam siaga tinggi di tengah perang Rusia di Ukraina.

Juga tidak jelas apakah latihan tersebut mewakili perubahan dalam aktivitas atau postur pelatihan nuklir normal negara itu. Keputusan Putin berlaku untuk semua bagian dari triad nuklir Rusia, yang seperti di AS, terdiri dari kapal selam nuklir yang dipersenjatai dengan rudal balistik antarbenua ICBM (Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) berbasis darat berujung nuklir, dan pembom strategis berkemampuan nuklir.

Amerika Serikat dan Rusia sejauh ini memiliki dua persenjataan nuklir terbesar di dunia.

AS mengatakan langkah Putin tidak perlu meningkatkan konflik yang sudah berbahaya, tetapi sejauh ini telah mengumumkan tidak ada perubahan dalam tingkat kewaspadaan senjata nuklirnya, mungkin sebagian karena tidak jelas apa arti perintah presiden Rusia secara praktis.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut