Mengenal Pakaian Ihram untuk Umroh dan Haji, Makna Kesetaraan Manusia

CILEGON, iNews Cilegon.id - Pakaian ihram untuk umroh (umrah) dan haji. Untuk lelaki, pakaian ihram berwarna putih terdiri dari 2 kain tanpa jahitan. 

Pakaian umroh/haji ini menjadi lambang kesetaraan manusia tanpa memandang status di hadapan Allah SWT. 

Baca Juga

7 Tempat Makbul untuk Berdoa Saat Umroh dan Haji

Pakaian Ihram untuk Umroh dan Haji, Makna Kesetaraan Manusia

Pakaian ihram adalah pakaian khusus yang dipakai oleh umat Muslim saat menunaikan ibadah haji atau umrah. Pakaian ini melambangkan kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah. 

Untuk Laki-Laki:

Baca Juga

Memahami Rukun Umroh Kelima: Tertib

Pakain ihram terdiri dari 2 lembar kain putih, yakni:

1. Izar:

Kain putih tidak berjahit yang dililitkan di sekitar pinggang seperti sarung. Panjangnya cukup untuk menutupi dari pinggang hingga di bawah lutut.

Baca Juga

Memahami Tahallul dan Maknanya, Rukun Keempat Umroh

2. Rida':

Kain putih yang diselempangkan di atas bahu untuk menutupi tubuh bagian atas, kecuali kepala dan bahu kanan (saat tawaf pertama).

Ciri Utama:

Baca Juga

Mengenal Sa’i, Rukun Ketiga dari 5 Rukun Umroh

Warna: Umumnya putih, melambangkan kesucian.

Tidak Berjahit: Kain ihram tidak boleh memiliki jahitan atau potongan yang membentuk tubuh, menegaskan kesetaraan tanpa perbedaan status.

Untuk Perempuan:

Baca Juga

Mengenal Tawaf, Rukun Kedua dari 5 Rukun Umroh

Perempuan tidak memiliki pakaian khusus seperti laki-laki. Mereka memakai pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan, sesuai dengan aturan berpakaian dalam Islam.

Warna: Biasanya putih, tetapi tidak wajib.

Simbolisme Pakaian Ihram:

Kesederhanaan: Menanggalkan pakaian sehari-hari dan menggantinya dengan kain ihram melambangkan meninggalkan kehidupan duniawi.

Kesetaraan: Semua jamaah, tanpa memandang status sosial, memakai pakaian yang sama, menunjukkan bahwa semua orang sama di hadapan Allah.

Kedisiplinan: Mematuhi aturan mengenakan ihram menunjukkan ketaatan dan ketundukan pada syariat Islam.

Editor : M Mahfud