get app
inews
Aa Read Next : Kecewa dengan RSUD Pandeglang, Pasien Ini Pindah ke RS Citra Arafiq

Berkah Ramadan, Perajin Kolang Kaling di Cijaku, Lebak Banjir Pesanan

Jum'at, 08 April 2022 | 16:54 WIB
header img
Aktivitas sejumlah warga di Desa Sukasenang, Kecamatan Cijaku, Lebak di tempat pengolahan perajin Kolang-kaling (Foto. Istimewa)

LEBAK, iNewsCilegon.id - Bulan suci ramadan membawa berkah tersendiri bagi perajin buah kolang kaling di Desa Sukasenang, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten. Selama ramadan ini permintaannya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dari pantauan iNewsCilegon di Desa Sukaseneng, terlihat warga perajin kolang kaling antusias mengolah biji buah aren menjadi kolang kaling demi meningkatkan pendapatan keluarganya. Desa Sukasenang merupakan salah satu daerah pemasok kolang kaling terbesar di Banten, baik di saat ramadan maupun di bulan-bulan sebelum ramadan.

"Kali ini, kami sangat bersyukur di bulan ramadan tahun ini penjualan kolang kaling sangat baik dan banyak permintaan dari berbagai wilayah atau kota di Banten ini," kata Ijon, salah satu perajin kolang kaling di Desa Sukasenang, Lebak, Jumat, (8/4/2022).

Untuk harga saat ini, kata Ijon lumayan bagus, antara Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per kilogram. Dibandingkan tahun sebelumnya, hanya kisaran Rp3 ribu per kilogram.

Namun, tingginya permintaan saat ini membuat Ijon dkk kekurangan bahan baku kolang kaling sehingga banyak pesanan dari luar Banten yang tidak bisa dipenuhi.

"Seperti kemarin, ada permintaan dari wilayah Bekasi untuk dikirim kolang kaling sebanyak 800 kilogram, tapi tidak kita kirim karena kekurangan bahan. Kalo kita kirim semua ke sana misalnya, gimana dengan pelanggan kita yang lainnya di sini," cetusnya yang sudah 14 tahun jadi perajin kolang kaling ini.
 


Aktivitas warga pengrajin kolang kaling di Desa Sukasenang, Kecamatan Cijaku, Lebak, Banten (foto. Istimewa)


Ijon menjelaskan biasanya pengiriman kolang kaling dilakukan tiap tiga hari sekali antara 800 - 1.500 kilogram setiap satu kali ngirim barang.

Tidak selamanya usaha berjalan mulus, di ramadan tahun lalu, Ijon dkk sesama perajin kolang kaling mengalami kerugian akibat pandemi Covid19.

“Ditambah lagi harga kolang kaling yang sangat murah. Mungkin karena faktor pandemi Covid19, banyak barang tapi gak bisa ngirim keluar kota, sehingga mau tak mau kami jual harga murah," kenangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukasenang, Surdi mengungkapkan rasa bersyukur kepada pemerintah pusat maupun daerah yang sudah memberikan akses jalan untuk warganya. Sehingga pengrajin tidak sulit lagi mengirimkan dan menjual kolang kaling   keluar kota.

Ke depannya, Surdi mengaku akan membantu perajin mengajukan alat pengolahan kolang kaling yang modern supaya jangan pakai manual lagi.

"Di Desa Sukasenang sendiri kurang lebih ada 20 perajin kolang-kaling yang tersebar di berbagai kampung yang ada di desa kita ini," katanya.

Diketahui, kolang kaling merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak diburu saat bulan ramadan. Buah ini sering dijadikan olahan makanan takjil dan menu bukber lainya di saat berbuka puasa.

Editor : Mumpuni Malika

Follow Berita iNews Cilegon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut