JAKARTA, iNewsCilegon.id – Insiden pengeroyokan terhadap dosen FISIP UI, Ade Armando di depan Gedung DPR RI mencoreng wajah demokrasi.
Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyebut kejadian itu sebagai tindakan para pengecut.
“Saya mengecam tindakan anarkis para pengeroyok terhadap saudara Ade Armando,” kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Senin (11/4).
Moeldoko menambahkan pemerintah terbuka menerima kritik dan masukan dari masyarakat melalui berbagai saluran, tidak terkecuali melalui unjukrasa. Sayangnya, unjukrasa yang sebelumnya berjalan tertib malah tercoreng dengan tindakan anarkis sejumlah pengunjuk rasa. Salah seorang publik figur yang ikut berunjuk rasa, Ade Armando malah dikeroyok pengunjuk rasa lainnya.
Terhadap kejadian itu, Moeldoko meminta aparat keamanan tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas.
“Cari (pelakunya), temukan, dan tindak tegas!” kata Panglima TNI periode 2013 -2015 ini.
Moeldoko mengingatkan, menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap warga negara dalam demokrasi.
“Orang Indonesia pasti sudah bisa membedakan antara demokrasi dan anarkistis,” kata Moeldoko.
Penyampaian aspirasi yang bersifat anarkis, lanjutnya tidak akan menghasilkan apa-apa, dan itu sama saja dengan memaksakan kehendak.
Editor : Mumpuni Malika