get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Terbengkalai, Pembangunan RSUD Labuan Dilanjutkan Kembali

Wakil Gubernur Banten Resmi Membuka Gelaran Pekan Imunisasi Dunia 2022

Rabu, 20 April 2022 | 20:40 WIB
header img
H. Andika Hazrumy, S.Sos., M.A.P., Wakil Gubernur Provinsi Banten secara simbolis memberikan vaksin OPV pada bayi. (Foto: Emerson)

BANTEN, iNewsCilegon.id-Pekan Imunisasi Dunia (PID) diperingati setiap minggu terakhir di bulan April yaitu mulai tanggal 24 sampai dengan 30 April.

Bertujuan mempromosikan penggunaan vaksin guna melindungi masyarakat segala usia dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti penyakit pneumonia dan penyakit-penyakit lainnya.

PID 2022 di Provinsi Banten resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Banten, H. Andika Hazrumy, S.Sos., M.A.P pada Selasa, 19 April 2022 bertempat di Mandaya Hospital Puri, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Dalam kesempatan ini hadir perwakilan dari UNICEF Indonesia yaitu Tubagus Arie Rukmantara selaku Chief of Java Field Office. 

"Bertepatan dengan momentum Pekan Imunisasi Dunia 2022, mari segera lengkapi jadwal imunisasi anak-anak kita. UNICEF juga mendukung penuh inisiatif Pemerintah Indonesia dan Pemprov Banten untuk menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Agustus tahun ini di Pulau Jawa serta luar Jawa yang akan dimulai pada Mei mendatang,” kata Tubagus Arie.

Pekan Imunisasi Dunia 2022 mengambil tema “Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi Dengan Imunisasi Lengkap”. Seperti kita ketahui, pandemi sudah memasuki tahun ke-3, kasus COVID-19 sudah lebih terkendali berkat disiplin prokes ketat dan cakupan vaksinasi yang tinggi. Pembelajaran baik dari semangat masyarakat untuk ikut serta dalam vaksinasi COVID-19 sebaiknya dapat diterapkan dalam imunisasi rutin. Hal itu dikarenakan vaksinasi COVID-19 terbukti melindungi dari kematian dan sakit berat. Oleh karena itu, imunisasi dasar rutin dan lengkap bisa lebih besar lagi dampaknya.

Lebih dari 100 tahun, anak-anak dan masyarakat dunia telah mendapatkan perlindungan maksimal dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Sayangnya, dua tahun pandemi telah membuat pos pelayanan imunisasi kurang maksimal. Survei UNICEF di tahun 2020 menunjukkan lebih dari 80% tempat pelayanan imunisasi tidak berfungsi maksimal. Dan banyak orang tua serta anak mengurangi mobilitas. 

Inilah saat yang tepat untuk para orang tua segera melengkapi vaksinasi anak-anak mereka yang sempat tertunda karena pandemi COVID-19. Gerakan yang sama juga dilakukan oleh seluruh negara di dunia secara serentak di bulan April ini.

Selain Pekan Imunisasi Dunia (World Immunization Week), UNICEF juga mendukung penuh inisiatif Pemerintah Indonesia dan Pemprov Banten dalam menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Dengan persiapan yang cukup baik, BIAN dapat membantu mempercepat cakupan imunisasi anak untuk melengkapi status imunisasi balita seperti; Imunisasi Polio (tetes/OPV dan suntik/IPV), DPT-HB-HIB, dan imunisasi lainnya yang ada di jadwal. Dilakukan pula pelaksanaan perluasan dan introduksi vaksin baru seperti; PCV, HPV, Rotavirus, dan IPV2. Juga pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella.

Dijelaskan Tubagus Arie dari UNICEF Indonesia, pelaksanaan “Kejar Imunisasi” dasar rutin agar lengkap dapat dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi rutin, sehingga dapat diberikan secara ganda atau dengan metode Multiple Injection (Pemberian Imunisasi Ganda).

Dalam survei (Rapid Assessment) kepada orang tua yang dilakukan UNICEF di awal 2022 mengenai imunisasi ganda ditemukan bahwa mayoritas orang tua memperbolehkan melakukan imunisasi ganda karena ingin anak mereka dapat terlindungi dari berbagai penyakit serta mempercayai informasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan. Selain itu, mayoritas orang tua juga sedikit sekali yang merasa khawatir terhadap imunisasi ganda karena merasa sangat penting melindungi anak dari berbagai penyakit secara sekaligus dengan imunisasi ganda. Mereka pun merasa pemberian imunisasi ganda bagi anak cukup aman. Temuan-temuan UNICEF tersebut tentu sangat memudahkan para tenaga kesehatan (nakes) karena imunisasi ganda akan lebih mudah dilaksanakan.

Ada beberapa peristiwa yang bisa kita jadikan sebagai dasar bahwa dengan imunisasi, berbagai penyakit bisa ditekan. Sebut saja; Eradikasi Cacar di tahun 1974, Bebas Polio sejak 2006, Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara di 2016, dan Campak menurun drastis sejak 2017.

UNICEF akan membantu Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah untuk menyukseskan semua inisiatif imunisasi pada anak dari mulai dukungan perencanaan yang matang (micro planning), peningkatan kapasitas (refresher training dan interpersonal communications skills), manajemen penyimpanan vaksin agar tetap berkualitas (cold chain management), advokasi dan pergerakan masyarakat serta komunikasi publik, juga pendokumentasi praktik baik. Diharapkan dengan dukungan dari semua pihak, bisa dipastikan anak Indonesia jauh lebih sehat dan siap menjadi Generasi Emas 2045.

Editor : Novita Sari

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut