Menurut apa yang dikemukakan oleh dr.Wisnu Pramudito D.Pusponegoro, SP.B, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, gas air mata bekerja ketika terhirup oleh manusia.
Sven-Eric Jord ahli anestesi di Universitas Duke pada studi yang ia lakukan, juga menemukan bahwa saat senyawa kimia yang terkandung dalam gas air mata terhirup, biasanya tubuh akan menunjukan reaksi alami seperti tiba-tiba tersedak, batuk, dan lendir keluar mengalir dari hidung.
Dan jika senyawa kimia tersebut sudah menyentuh bagian tubuh lainnya, maka akan menyebabkan rasa sakit seperti terbakar pada mata, kulit, hidung, mulut hingga ke paru-paru. Disertai dengan rasa mual hingga muntah.
Efek Samping Paparan Gas Air Mata
Umumnya efek dari senyawa yang terkandung dalam gas air mata akan bertahan selama 15-30 menit dan bisa lebih jika terkena paparan berulang.
Zat aktif yang terkandung dalam gas air mata bisa menyebabkan risiko peradangan pada selaput lendir mata, hidung dan mulut. Gejala yang biasa ditimbulkan seperti :
- Nyeri dada
- Sulit bernafas
- Bersin
- Batuk
- Perasaan tercekik
- Muntah
- Hidung berair
- Rasa perih dan terbakar pada mata
- Iritasi mata
- Penglihatan kabur
- Produksi air mata berlebih
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait