Untuk mencapai Desa wisata Pentagen diperlukan waktu tempuh sekitar 9 jam 30 menit dari Bandara Sultan Thaha Jambi dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Desa Wisata Pentagen dikelilingi sawah seluas 120 hektar. Hamparan sawah ini jadi salah satu daya tarik wisata alam, dimana selain menikmati keindahannya, pengunjung juga dapat melihat bahkan ikut dalam proses dari menanam padi hingga memanen.
Sementara untuk daya tarik buatannya, Desa Wisata Pentagen memiliki Taman Pertiwi yang jadi objek wisata unggulan.
Taman Pertiwi inilah yang merupakan lahan mati berupa rawa yang dibangun menjadi embung desa. Menuju tempat ini, pengunjung dapat menaiki odong-odong yang disediakan dengan ongkos Rp 10.000/orang.
Di Taman Pertiwi pengunjung dapat melakukan beberapa aktivitas wisata seperti flying fox yang harganya dipatok Rp 20.000, sepeda air dengan harga tiket Rp 20.000, sepeda gantung seharga Rp 10.000, spot selfie, hingga berinteraksi dengan ikan yang dikenakan tarif relatif murah, Rp 2000 saja.
Selain Taman Pertiwi, di Desa Wisata Pentagen juga ada sebuah Pabrik Kopi Peninggalan Belanda. Pabrik kopi ini dipercaya merupakan pabrik kopi tertua di Kabupaten Kerinci. Keberadaan pabrik kopi ini juga jadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung.
Mas Menteri kepada awak media menjelaskan, Desa Wisata Pentagen di Kerinci merupakan bentuk bagaimana dana desa dikelola dengan baik, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, sehingga menjadi nilai ekonomi yang membuka peluang usaha serta membuka lapangan kerja.
“Di Kerinci kita melihat inisiasi dan kreasi anak bangsa mengubah rawa yang tidak bernilai ekonomi, menjadi situ atau embung, bukan hanya untuk irigasi dan perikanan tapi juga tempat wisata. Inisiatif dari bawah ini yang disebut pariwisata berbasis masyarakat,” jelas Sandi.
Gubernur Jambi Al Haris menjelaskan, Geosite Kerinci saat ini tengah diusulkan untuk menjadi Geopark nasional dan dunia.
“Kita berharap bimbingan dari Kemenparekraf agar bisa mewujudkan Kerinci menjadi destinasi wisata favorit di Jambi dan di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kerinci Adirozal menjelaskan destinasi wisata di Kerinci memiliki potensi alam yang bagus, namun pengembangannya masih terkendala akses yang kurang memadai.
"Kami berharap Gubernur dan Pak Menteri mendorong agar pesawat cepat landing di Kerinci," ujarnya.
Editor : Novita Sari
Artikel Terkait