CILEGON, iNewsCilegon.id - Guru Besar Sosiologi Ekonomi Universitas Airlangga Bagong Suyanto mengatakan, fenomena perokok anak di Indonesia dapat ditekan apabila adanya edukasi sosial di masyarakat, termasuk dari tokoh lokal dan perempuan.
Solusi ini adalah langkah yang lebih efektif dibandingkan kebijakan pelarangan penjualan rokok ketengan atau batangan yang sempat menjadi wacana akhir-akhir ini.
"The power of emak-emak, bahasa kerennya, diperlukan juga untuk mengembangkan gerakan perempuan dan anak antirokok," kata Bagong dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (4/1/2022).
Bagong mengamati edukasi sosial menjadi penting dalam tatanan masyarakat yang dipandang menutup mata atas bahaya merokok. Menurutnya, adanya iklan yang mengajak untuk berhenti merokok juga tidak efektif mengatasi perokok anak.
Sementara itu, wacana pelarangan rokok batangan juga dinilai bukan solusi yang tepat jika tujuan kebijakannya adalah untuk mengurangi konsumsi rokok. Baginya, pemahaman mengenai bahaya rokok itu sendiri yang perlu digali dan dipulihkan kembali.
"Perokok yang telah kecanduan akan tetap membeli rokok meskipun tidak dapat lagi membeli secara batangan," pungkasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait