Bahaya Kerokan! Picu Infeksi Kulit hingga Pecah Pembuluh Darah

Ila Nurlaila Sari
Hati-hati kerokab, ada efek sampingnya . Foto: Ilustrasi

CILEGON, iNewsCilegon.id - Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami masuk angin adalah kerokan.

Banyak orang yang percaya kerokan termasuk ampuh mengembalikan tubuh kembali bugar untuk beraktivitas keesokan harinya. 

Kerokan adalah suatu pengobatan tradisional yang berasal dari Jawa dan menggunakan benda tumpul yang digesekkan ke permukaan kulit. 

Hal tersebut akan meninggalkan bekas warna merah dan mengikuti pola tulang rusuk di punggung atau tulang di bagian dada.

Sebagian orang mungkin menganggap hal ini lumrah dilakukan, karena jarang ditemukan efek buruk setelah dikerok.

Kegiatan ini sendiri dilakukan dengan menggosok bagian punggung tubuh yang sudah diolesi minyak dengan koin hingga memerah.

Kerokan menjadi salah satu hal yang tidak asing lagi dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika masuk angin, tidak enak badan dan lain-lain.

Cara ini dipercaya dapat menghilangkan masuk angin. Namun, tahu kah anda bahwa kerokan juga memiliki efek samping yang membahayakan tubuh.

Dilansir iNewsCilegon.id dari berbagai sumber, berikut efek samping kerokan.

1. Picu penularan penyakit

Keluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah.

Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril dan telah digunakan oleh lebih dari satu orang.

2. Timbulkan pendarahan

Kerokan tidak seharusnya menyebabkan pendarahan. Namun, jika tekanan yang diberikan di kulit dilakukan secara berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga pendarahan minor.

3. Bengkak 

Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah. Hal ini membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah terapi ini selesai dilakukan.

Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok. Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.

4. Memar

Terapi kerokan memang relatif aman dilakukan. Namun goresan koin saat kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit sehingga menimbulkan memar.

Maka seringkali orang yang dikerok akan memiliki bekas memar pada kulitnya.

Jika terjadi pendarahan saat kerokan bisa meningkatkan risiko infeksi dan penularan penyakit melalui luka.

Maka dari itu penting untuk memerhatikan media yang digunakan sebagai penggores. Hindari kerokan pasca operasi enam minggu terakhir.

5. Infeksi kulit

Infeksi bisa terjadi saat kerokan menyebabkan luka pada punggung atau anggota tubuh lain yang dikerok. Luka ini bisa terjadi karena aktivitas kerokan yang terlalu sering atau kasar.

Selain itu, Infeksi kulit bisa terjadi jika alat kerokan yang digunakan tidak bersih atau steril.

Kulit adalah bagian terpenting sebagai pelindung pembuluh darah. Sementara kerokan biasanya dilakukan di bagian atas permukaan kulit. Kondisi ini tentu berisiko menimbulkan luka.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network