Para Kapolres di Banten Ikut Lek-lekan Nonton Wayang Kulit di Polda Banten

Mada Mahfud
Kapolresta Serang Kota Kombes Nugroho Arianto, Kapolres Serang Kabupaten AKBP Yudha Satria, Kapolres Pandeglang Belny Warlansyah, dan Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro saat menonton wayang kulit di Polda Banten. Foto: iNews Cilegon/Mada Mahfud

SERANG, iNewsCilegon.idPolda Banten menggelar  acara wayang kulit dengan tema Begawan Bimo Suci. Para Kapolres di Banten ikut lek-lekan menonton hingga larut malam.

Pagelaran wayang kulit berlangsung di Lapangan Polda Banten, Sabtu malam sampai Minggu dini hari, 18-19 Februari 2023. Dalangnya adalah Ki Purbo Asmoro, dalang kenamaan asal Surakarta Jawa Tengah.

Tema (lakon) wayang kulit yang dibawakan adalah Begawan Bimo Suci. Tema ini dulu dipopulerkan Sunan Kalijaga. Tokoh wali songo paling populer ini menginginkan jati diri bangsa tak tergerus budaya asing yang masuk.

Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto menonton di barisan depan bersama para pejabat utama Polda Banten.

Para Kapolres di jajaran Polda Banten juga ikut menonton hingga larut malam. iNews Cilegon menjumpai para Kapolres di Banten duduk di baris belakang sambil melihat wayang di layar.

Mereka diantaranya Kapolresta Serang Kota Kombes Nugroho Arianto, Kapolres Serang Kabupaten AKBP Yudha Satria, Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro, dan Kapolres Pandeglang Belny Warlansyah.

Jajaran di lingkup Polres juga terlihat seperti Kasatlantas Polresta Serang Kota Kompol Try Wilarno dan Kapolsek Bojonegara Iptu Johannes Bregas Pinandhita.

Sejumlah Kapolres tersebut tentu paham cerita wayang yang dibawakan dalam bahasa Jawa. Kapolresta Serang Kota Kombes Nugroho Arianto misalnya berasal dari Jawa Tengah. Demikian pula Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo yang berasal dari Jawa Timur.

”Paham nggak Mas jalan ceritanya,” kata Kapolres Cilegon sambil tersenyum pada iNews Cilegon.

”Kalau saya cukup paham, pakai bahasa Jawa halus,” tambahnya.

iNews Cilegon gantian menggoda Kapolresta Serang Kota Kombes Nugroho Arianto. ”Nah itu Pak Dalang baru ngomong apa nih Pak Kapolres?”

Mendapat pertanyaan seperti itu, Kapolresta Serang Kota tertawa terkekeh-kekeh. ”Masnya juga tahu,” jawab Kombes Nugroho.

Sambil menonton wayang, para Kapolres ini sesekali mencomot makanan tradisional yang tersaji dalam tampah bambu. Makanan tradisional seperti jagung rebus, ketela rebus, singkong rebus, dan pisang rebus.

Para Kapolres ini mencopot sepatunya karena bolak-balik ke area tempat penonton resmi. Di tempat ini mereka harus melepas sepatu dan duduk bersila.

Selain para polisi, tontonan wayang juga dinikmati anak-anak. Ferly, anak berusia 12 tahun yang tinggal di seputar kompleks Polda Banten mengaku sama sekali tak tahu bahasa yang dibawakan dalang.

”Ya senang saja lihatnya tapi ceritanya tak tahu,” kata Ferly.

Ferly tak sendiri, ia bersama denga 6 bocah seusianya ikut nonton wayang kulit hingga larut malam.

Dari pantauan iNews Cilegon, hingga larut malam, penonton wayang kulit tetap banyak meski mulai berkurang. Tidak semua paham bahasa Jawa yang dibawakan dalang.

Mereka datang dan senang menikmati kakayaan budaya Nusantara yang beraneka ragam.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network