3. Mengubah Cara Otak berkembang
Remaja yang sering dimarahi dan dilakukan metode pengasuhan keras lainnya dapat berdampak besar pada perkembangan otak anak. Karena informasi dan peristiwa negatif dapat diproses lebih cepat dan lebih teliti daripada sesuatu yang baik. Pada sebuah penelitian menemukan adanya perbedaan fisik yang mencolok di otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara dan ucapan pada anak-anak yang mendapatkan kekerasan secara verbal oleh orang tua mereka.
4. Menurunkan kepercayaan diri anak
Bahaya lain yang harus diperhatikan saat membentak anak adalah anak kehilangan rasa percaya diri. Kondisi ini bisa terjadi jika teriakan diikuti dengan kata-kata kasar atau kekerasan. Akibatnya, anak-anak hidup dalam ketakutan dan keraguan. Hal ini orang tua harus melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri anaknya. Jika parah, anak yang sering dibentak orang tuanya berisiko mengalami gangguan perilaku dan depresi akibat trauma masa kecil. Hal ini dibuktikan oleh penelitian pada jurnal Child Development.
5. Timbulkan Depresi
Jika ditanya tentang pola pikir anak yang sering dibentak, anak yang sering dibentak saat dimarahi bisa jadi mengalami depresi. Remaja yang sering dimarahi mungkin juga merasa sakit hati, takut, dan sedih karena orang tuanya terus menggunakan kekerasan verbal. Ini dapat menyebabkan masalah psikologis yang lebih dalam dan bahkan berlanjut hingga dewasa. Masalah-masalah ini dapat meningkatkan gejala depresi atau kecemasan. Hal ini dapat meningkatkan risiko tindakan bunuh diri.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait