5 Dampak Buruk Ganja bagi Tubuh, Nomor 4 Terkait Jantung

Afaani Fajrianti
Ganja merupakan tanaman psikotropika yang penggunaannya masih ilegal di Indonesia. Foto: Istimewa
  1. Menghambat Pertumbuhan Janin dan Bayi

Sama halnya rokok, mengisap ganja selama kehamilan juga memengaruhi perkembangan pada  otak janin. Ibu hamil yang menggunakan ganja berisiko tinggi bisa memperlambat pertumbuhan janin, menyebabkan cacat lahir, meningkatkan risiko kelahiran prematur dan meningkatkan risiko leukimia pada janin.

Selain itu, mencampurkan ganja dan tembakau diduga meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat lahir rendah. Bagi ibu menyusui, ganja dapat membuat zat kimia yang disebut tetrahydrocannabinol (THC) ) masuk ke dalam ASI dan menghambat pertumbuhan bayi. Bahan kimia ini bisa bertahan di dalam ASI selama lebih dari 6 minggu, bahkan setelah penggunaan ganja dihentikan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan bayi.

Nah, itulah dampak buruk bagi Anda yang mengonsumi tanaman ganja. Apalagi salah satu dampak buruknya bisa menghambat pertumbuhan pada janin dan bayi. Sebaiknya, jangan pernah mencoba tanaman ini. Sebab, tanaman ganja umumnya mudah membuat seseorang kecanduan hingga sulit terlepas darinya. Jika Anda memiliki gangguan kesehatan terkait penggunaan narkoba, termasuk akibat efek ganja, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.



Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network