Kekacauan ekonomi masyarakat pada tahun-tahun tersebut, ditambah faktor-faktor lain, membuat rakyat Cilegon melakukan pemberontakan Geger Cilegon.
Geger Cilegon dimulai pada 9 Juli 1888 dengan pelaku lapangan langsung antara lain Ki Wasyid, Tubagus Ismail, Abdulgani, dan Usman. Selain itu juga terdapat aktor-aktor intelektual di belakang layar seperti Arsyad Thawil.
Pemberontakan berakhir pada 30 Juli 1888 setelah pejuang Cilegon tewas dalam pertempuran di Sumur, Pandeglang. Sementara lebih dari 90 tokoh dibuang ke berbagai daerah di Indonesia termasuk Arsyad Thawil.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait