Khusus untuk bagian ujung, setelah ditajamkan, tingkat kekerasannya dinaikkan dengan cara dipanaskan pada suhu 780 derajat. Setelah itu dicelupkan ke dalam air.
Sedangkan bagian belakangnya untuk pegangan ke kayu tangkai, diperkuat dengan menambah lapisan baja dengan cara dilas. Setelah jadi, pacul produksi UMKM DPD PPSI Cilegon seberat 1,44 kg.
“Seluruh bahan baku dan produksinya mengacu pada SNI. Termasuk jenis lasnya juga sesuai standar SNI. Beratinya juga disesuaikan dengan standar SNI,” tambah H Syam’ani.
H Bakti menambahkan untuk proses produksi pacul, UMKM DPD PPSI Kota Cilegon mendatangkan pakar pacul dari Sukabumi, Uwoh Saefuloh. “Beliau sudah mendapat pesananan pacul hingga jutaan, kita belajar dari Pak Uwoh,” kata H Bakti.
Selain pacul, UMKM DPD PPSI Kota Cilegon juga memproduksi aneka perlengkapan berbahan baja seperti gembok, tatakan gorden, tatakan spring bed, dan ring otomotif. (Foto/M Mahfud/iNews Cilegon)
Untuk saat ini, produksi pacul para pesilat Cilegon ini sebanyak 30 pacul per hari. Jumlah terbatas karena mereka masih dalam tahap awal produksi dan mencari celah pasar.
“Kita sebenarnya sudah punya mesin untuk produksi pacul dengan kapasitas 5.000 pacul per hari. Nanti kita akan mengarah ke sana seiring pasar yang terbentuk,” terang H Bakti.
Editor : Usep Solehudin
Artikel Terkait