PANDEGLANG, iNews.id –Kejang dan muntah usai divaksin, seorang siswa SDN 5 Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.
Siswa tersebut bernama Dava Bagusna Drajat, 11 tahun. Ia kini duduk di bangku kelas 6 SDN 5 Kabayan.
Agus, orang tua Dava, mengungkapkan sepulang sekolah usai divaksin pada Rabu, 9 Februari 2022 lalu, Dava tidak menunjukan gejala apapun. Namun pada malam harinya, anaknya mengalami demam tinggi, muntah, hingga kejang-kejang, serta buang air besar terus menerus.
"Pukul 03.00 Wib Kamis dini hari, anak saya panas tinggi, muntah, dan siangnya itu buang air besar terus, hingga kejang. Saya pun langsung melaporkan ke bidan yang ikut vaksinasi di sekolah, diberikan obat lah, tapi tidak sembuh sembuh," kata Agus.
Agus mengungkapkan sebelum divaksin, anaknya tidak memiliki riwayat penyakit.
Khawatir dengan kondisi putranya tersebut, Agus dan sang istri memutuskan untuk membawa Dava ke RSUD Berkah, Jumat , 11 Februari 2022 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Agus juga menceritakan, bahwa ia sebagai orang tua sudah menyatakan tidak setuju didalam surat pernyataan yang diberikan oleh pihak sekolah Hal itu dikarenakan sangat anak tidak ingin divaksin.
"Pertama kan diberikan surat pertanyaan orang tua siswa, nah saya dan istri setuju saja, tapi saya tanya ke anak saya tidak mau, mangkanya dalam surat itu kita tidak setuju. Nah, kenapa pas hari Rabu pulang sekolah anaknya di vaksin, walaupun ditemani istri saya, disitu saya bingung," tuturnya.
Ia menyebutkan, bahwa sebelum dilakukan vaksinasi, sang anak mengatakan jika tidak di vaksin maka tidak diijinkan mengikuti pembelajaran.
Atas kejadian itu, Ia pun meminta kepada pihak terkait, jika siswa tidak ingin divaksin jangan di paksa untuk dilakukan vaksinasi, apalagi adanya intimidasi dengan mengancam tidak boleh mengikuti pembelajaran.
"Saya tidak menyalahkan siapapun, pada intinya jangan memaksa siswa yang tidak ingin di vaksin. Kita sebagai orang tua siswa setuju saja selama itu baik, tapi kalau siswa yang tidak mau jangan dipaksa apalagi mengatakan hal yang tidak-tidak," pungkasnya.
Wakil Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Kodiat Juarsa membenarkan adanya pasien anak yang masuk UGD pada jum'at pagi. Namun pihaknya masih belum dapat memastikan penyebab sakitnya pasien tersebut, karen masih dalam penanganan.
Setelah dilakukan evaluasi bersama para dokter spesialis, nantinya akan diputuskan pasien tersebut di rujuk atau tidak, namun saat ini kondisinya sudah mulai membaik.
"Ya betul ada satu anak yang dibawa ke RSUD tadi pagi. Tapi kita belum tau penyebab apa, nanti hasilnya kita berikan setalah ada dilakukan evaluasi oleh dokter spesialis," singkatnya.
Editor : Usep Solehudin
Artikel Terkait