MAJASARI PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Keluhan keluarga pasien penderita sesak nafas yang mengeluhkan pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) Berkah Pandeglang beberapa hari lalu ternyata berbuntut panjang.
Pihak keluarga nyatakan tak terima pernyataan pihak rumah sakit yang menyebut bahwa persoalan tersebut hanya miss komunikasi atau kesalah fahaman semata. Hal itu terungkap dalam unggahan di media sosial pada Senin (29/4/2024).
Menyikapi hal itu, Ryan Pratama (35), selaku suami pasien bernama Anisa Fauji tak terima karena pihak RSUD Berkah Pandeglang menyebut adanya kesalah fahaman atau miskomunikasi, selain itu pernyataan tersebut dinilainya hanya sepihak.
"Jelas saya tidak terima karena itu pernyataan sepihak dan mereka menyebut bahwa itu terjadi karena adanya kesalah fahaman maksudnya gimana?," kata Ryan kepada tim cilegon.inews.id. Selasa (30/4/2024).
Ryan mengungkap, sehari setelah ramai di pemberitaan, pihak RSUD Berkah Pandeglang sempat menghubungi dirinya melalui direct massage (DM) Instagram dengan tujuan mengajak bertemu untuk membahasa persoalan keluhan pelayanan.
"Kemarin mereka DM saya ngajak ketemu untuk membahas itu tapi saya tolak karena mereka menentukan tempatnya sendiri, mereka mau pertemuannya di RSUD Pandeglang, saya gak mau lah," ujarnya.
Terkait hal ini, masih kata Ryan, dalam waktu dekat dirinya bersama seluruh keluarga besar berencana akan mendatangi RSUD Berkah Pandeglang.
"Karena ini jelas bukan kesalah fahaman tapi karena memang mereka tidak becus, setelah saya speak up banyak kok keluarga pasien lain yang pernah mengalami buruknya pelayanan dan kinerja paramedis di RSUD Pandeglang berbicara terkait hal yang sama, berati emang ini sudah kebiasaan dan sudah lama terjadi, parahnya lagi tidak ada perbaikan," tukasnya.
Ryan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang, khususnya Bupati Pandeglang untuk memperbaiki buruknya pelayanan di RSUD Berkah Pandeglang yang notabene terkesan tak ada perbaikan.
"Dimohonlah kepada Ibu Bupati Pandeglang dan instansti terkait untuk bertindak tegas agar pelayanan RSUD Pandeglang lebih baik, karena ternyata persoalan ini sudah berlangsung sejak lama dan terkesan tidak ada upaya perbaikan," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pandeglang Eniyati ketika dikonfirmasi menolak memberikan penjelasan karena khawatir salah statement, dan menyerahkan kepada pihak RSUD.
"Ibu khawatir salah jawab, karena belum tau persis kondisi saat ini," jawabnya singkat.
Sementara itu, pihak RSUD hingga saat ini belum memberikan penjelasan apapun terkait persoalan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, merasa tak dilayani dengan baik, keluarga pasien asal Majasari, Pandeglang, keluhkan pelayanan yang diberikan oleh petugas medis di rumah sakit umum daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, pada Jumat (26/4/2024).
Ryan Pratama (35), warga Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengatakan, pada Jumat malam (26/4/2024) sekitar pukul 22.00 WIB, dirinya membawa sang istri bernama Anisa Fauji (31), ke RSUD Pandeglang karena mengalami sesak nafas.
"Pada malam sabtu kemarin saya bawa istri ke RSUD Pandeglang, saat itu saya dan istri diarahkan untuk melakukan proses administrasi terlebih dahulu oleh perawat yang jaga, sementara istri saya kondisinya udah payah karena sesak nafas, maunya saya tangani dulu istri saya karena saya panik sekali malam itu, untuk administrasi kan bisa sambil jalan," kata Ryan. Minggu (28/4/2024).
Ryan menuturkan, setelah urusan administrasi diselesaikan, saat itu sang istri langsung diinfus di instalasi gawat darurat (IGD) tanpa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait
