BANGKO MERANGIN, iNews.id - Calon Bupati Merangin H Nalim dikenal sebagai tokoh yang berhasil membangun kehidupan agamis di Merangin. Itu dilakukan H Nalim saat menjabat Bupati Merangin 2008-2013.
Salah satu jejak H Nalim dalam membangun kehidupan agamis di Merangin adalah Masjid Agung Baitul Makmur. Masjid Agung ini dibangun pada masa pemerintahan H Nalim sebagai Bupati Merangin.
"Masjid dibangun pada masa Pak Nalim sekitar tahun 2012. Pada masa beliau, kegiatan agama sangat tampak," kata Ustadz Azhar yang sehari-hari bertugas di Masjid Agung Baitul Makmur kepada wartawan, Jumat (30/8/2024)
Saat wawancara dengan wartawan, Ustaz Azhar ditemani Ustadz M Nasir Chaniago dan Ustadz Chairul Munir.
Kawasan Masjid Agung Baitul Makmur seluas 48 hektare. Di kawasan ini, juga terdapat gedung MUI, BAZDA, LPTQ, IPHI, IPQAH dan Gedung Adat Merangin.
"Kawasan ini menjadi pusat kegiatan agama di Merangin. Dulunya ini rawa, terus diberi tiang pancang dan diuruk. Dikerjakan pada masa pemerintahan Pak Nalim dan diteruskan Bupati berikutnya," timbal Uztadz M Nasir Chaniago.
Menurut Uztadz Nasir Chaniago tidak ada pertentangan antara adat dan agama di Merangin. Itu karena filosofi Adat Bersendi Syarak dan Syarak Bersendi Kitabullah.
"Tulisannya ada di sana, tulisan besar-besar," kata Uztadz Chaniago sambil menunjuk tulisan yang tercetak besar di tebing, Adat Bersendi Syarak dan Syarak Bersendi Kitabullah.
Ustadz Nasir Chaniago menyebut keberadaan kawasan Masjid Agung Baitul Makmur berpengaruh signifikan dengan maraknya kegiatan keagamaan di Merangin.
"Sering diadakan lomba termasuk MTQ dan hafalan Asmaul Khusna," tambahnya.
Masjid Baitul Makmur sendiri memiliki bangunan seluas 40 meter x 40 meter. Di dalam bisa menampung lebih dari 1.000 jemaah.
Sementara di luar, lokasi parkirnya luas. Demikian juga fasilitas penunjang seperti tempat wudlu dan toilet.
Sementara itu Ustadz Chairul Munir menyatakan Merangin menjadi kawasan agamis di Jambi. Itu dibuktikan dengan jumlah pasantren yang terdaftar di Kemenag jumlahnya paling banyak se-Jambi.
"Jumlahnya sekitar 100 pesantre yang terdaftar di Kemenag," kata Ustadz Chairul Munir.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait