Kontrol Hipertensi Secara Mandiri, Tips Sehat Paska Lebaran

Tim iNews
Rendang sebagai salah satu hidangan khas Lebaran. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsCilegon.id-Opor, rendang, gulai, beberapa makanan yang selalu tersedia saat Lebaran. Makanan-makanan yang biasanya bersifat tinggi kalori, tinggi kolesterol, serta mengandung garam, gula, dan lemak tinggi.

Hati-hati ya, karena makanan berkolesterol tinggi berisiko menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah, membuat pembuluh darah mengeras, kaku, dan menyempit.

Hal itu bisa mengganggu aliran darah dimana jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras agar dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

“Dampaknya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ini akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit yang terkait,” ucap Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia. “Karena itu kami menyarankan Anda untuk rutin memeriksa tekanan darah secara mandiri, khususnya pada saat Hari Raya ketika Anda kesulitan untuk mengendalikan keinginan untuk menikmati makanan yang mengandung garam, gula, dan lemak yang tinggi," tambahnya.

Hipertensi sendiri kerap menjadi alasan utama kunjungan ke fasilitas kesehatan pasca-Lebaran. Hipertensi merupakan ancaman serius bagi kesehatan yang dapat membahayakan organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal. 

Di seluruh dunia, menurut WHO, prevalensi hipertensi diperkirakan mencapai 1,28 miliar untuk rentang usia 30 sampai 79 tahun.

Sementara di Indonesia, prevalensi hipertensi untuk perempuan usia 30-79 tahun meningkat 12 persen dari 32,4 persen pada 1990 menjadi 44,5 persen pada 2019. Demikian juga laki-laki pada kelompok usia sama juga meningkat dari 28,7 persen ke 35,9 persen.

Studi Non-Communicable Disease Risk Factor Collaboration (NCD-RisC) yang diterbitkan di jurnal The Lancet pada Agustus 2021 ini menganalisa data dari 1.200 studi nasional di seluruh dunia untuk menemukan perubahan dalam prevalensi hipertensi pada kurun waktu 1990-2019 itu.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. Juwalita Surapsari mengatakan, menjaga asupan makanan di Hari Raya sangat dianjurkan agar kita terhindar dari berbagai penyakit berbahaya, termasuk hipertensi.

Dia menyarankan beberapa tips agar kesehatan tetap terjaga saat Hari Raya, yaitu: Perbanyak asupan buah dan makanan berserat. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti gorengan dan daging merah yang dimasak terlalu lama. Pilih makanan dengan kandungan Omega-3 tinggi seperti ikan, telur, kacang kenari, dan biji chia.

Jika tidak bisa dihindari, maka kurangi makanan berkolesterol tinggi dengan memakan hanya satu saja hidangan jenis ini. Misalnya hanya makan opor ayam di hari pertama Lebaran, tanpa semur daging, dan rendang di satu hari yang sama.

Makan dengan piring kecil. Piring kecil tentunya memuat lebih sedikit makanan dibanding piring besar, sehingga porsi makanan yang kita makan tidak terlalu banyak. Piring kecil juga menimbulkan ilusi bahwa kita sudah memakan satu piring penuh, sehingga mencegah kita untuk makan secara berlebihan.

Hindari atau kurangi makanan manis berkalori tinggi seperti aneka kue yang mengandung banyak gula, tepung dan mentega. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung serat larut seperti wortel, ubi, alpukat, brokoli, lobak, apel, dan kacang merah.

“Selain itu, berolahragalah secara teratur. Lakukan minimal 30 menit sehari, tiga sampai lima kali seminggu. Hentikan kebiasaan merokok dan monitor tekanan darah Anda secara teratur,” tandas Dr. Juwalita Surapsari.

Selain mengatur asupan makanan, menjaga tekanan darah tetap terkontrol adalah keharusan dan itu bisa dilakukan melalui monitoring tekanan darah secara berkala. Hal ini penting untuk dilakukan karena hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala tetapi bisa berakibat fatal, atau biasa disebut sebagai “the silent killer”.

WHO menyebutkan bahwa sekitar 46 persen orang dewasa yang mengidap hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi.

Memonitor tekanan darah secara berkala dapat membantu kita mengetahui kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah yang normal menunjukkan bahwa suplai darah yang berisi oksigen dan makanan ke seluruh organ tubuh terjaga dengan baik. Jika hasil pengukuran menunjukkan hal yang tidak normal, maka kita bisa berkonsultasi dengan dokter.

Dengan memanfaatkan catatan pengukuran tekanan darah yang dilakukan secara berkala, dokter akan lebih mudah dalam melakukan diagnosa sehingga penanganan yang dilakukan dapat lebih presisi.

Editor : Novita Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network