Bali, iNewsCilegon.id - Pemerintah Kota Cilegon dalam upaya mengatasi problematik mengelola sampah kota mendapatkan dukungan dari PT. PLN (Persero).
Dukungan itu berupa bantuan pembangunan pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP Plant), yang mampu mengolah sampah menjadi energi cofiring atau pengganti batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
Aktualisasi dukungan PT. PLN kepada Pemkot Cilegon itu ditandai dengan nota kesepakatan yang diteken di Denpasar, Bali pada Kamis (30/6/2022).
Menteri ESDM yang diwakili oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan Indonesia sebagai negara agraris mempunyai potensi pengembangan biomassa yang besar.
Selain itu, lanjutnya, pemanfaatan biomassa tersebut juga bukan hanya berasal dari tanaman energi saja tetapi juga dari pengelolaan sampah kota.
"Langkah PLN dalam mengajak semua pihak dalam hal ini terutama stakeholder pemda untuk terlibat langsung dalam pengelolaan biomassa harus terus didukung," ujar Dadan.
Sementara, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN sebagai BUMN tak hanya berkewajiban menghadirkan listrik yang bersih dan andal. Tetapi juga, kerja sama pengelolaan sampah ini sebagai wujud tanggung jawab sosial PLN dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
"Saat ini sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun PLN punya solusi untuk bisa, setidaknya bisa mengurangi beban sampah ini dengan mengolahnya menjadi sumber energi," kata Darmawan.
Diketahui, PLN bersama Pemkot Cilegon akan membangun siteplant pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Sampah yang diolah mencapai 30 ton per hari dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bagendung Cilegon ini nantinya akan diolah menjadi biomassa untuk kebutuhan co-firing PLTU Suralaya.
Dengan jaminan pasokan biomassa dari program pengelolaan sampah ini maka PLN sekaligus bisa mewujudkan dua tujuan. Pertama, mengelola sampah kota. Kedua, menciptakan listrik berbasis energi bersih dan sumber daya domestik untuk mengejar target carbon neutral di 2060.
Lebih lanjut Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi kerja sama antara PLN dan Pemkot Cilegon dalam pemanfaatan sampah kota. Proyek pengolahan sampah kota jadi bahan baku co-firing di Cilegon ini merupakan proyek percontohan yang bisa diimplementasikan di wilayah lain, sudah sembilan kabupaten/kota yang berkunjung ke Cilegon. Dan dalam waktu dekat Kota Manado dan Kabupaten Pandeglang akan berkunjung ke Cilegon.
"Kami saat ini sudah menyiapkan lahan di TPSA Bagendung seluas 6.000 meter persegi untuk bisa mengembangkan industri BBJP dan kami berterima kasih atas bantuan PT. PLN yang telah memberikan bantuan pembangunan pengelolaan sampah berupa hibah kepada Kota Cilegon. Diperkirakan pada akhir September 2022 mendatang BBJP Plant sudah bisa memproduksi 30 ton perhari cofiring batubara untuk kebutuhan PT. Indonesia Power," ujar Helldy.
Helldy menambahkan produksi sampah kota Cilegon yang bisa diolah saat ini untuk mensubtitusi 5 persen kebutuhan batu bara di PLTU Suralaya.
"Kami olah sampah pasar, sampah rumah tangga ini untuk jadi jumputan padat. Ini merupakan langkah strategis untuk sekaligus mengurangi emisi karbon dan mengurangi sampah di kota cilegon demi kebersihan lingkungan," jelas Helldy.
Editor : Mohamad Hidayat