JAKARTA, iNews.id - Beberapa negara berlomba meningkatkan kemampuan senjata laser yang memiliki karakter cepat dan tepat sasaran. Senjata laser bisa dipasang di kendaraan lapis baja, kapal perang, jet tempur, dan drone sebagai sistem pertahanan udara, juga untuk mengganggu operasional kendaraan musuh. Senjata laser paling canggih sudah digunakan militer beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS). Pengembangan senjata tanpa peluru ini masih terus berlangsung.
Berikut 5 senjata laser paling canggih di dunia:
1. Laser Weapons System Demonstrator (LWSD)
Senjata milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) ini dikembangkan oleh Northrop Grumman, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan. Pengembangannya dipimpin oleh Naval Surface Warfare Center Dahlgren Division (NSWC). LWSD merupakan hasil pengembangan Laser Weapon System (LaWS), platform laser pertama yang digunakan militer AS.
Memiliki tenaga 150 kilowatt (kW), LWSD merupakan senjata laser terkuat AL AS dan lima kali lebih kuat dari LaWS. Saat uji coba di kapal perang USS Portland pada 16 Mei 2020, senjata laser ini berhasil menghancurkan target seperti drone dan pesawat yang terbang dalam ketinggian menengah. Selain itu, LWSD juga berfungsi sebagai penyilau untuk membutakan sensor musuh.
BACA JUGA:
10 Negara Eksportir Alutsista Terbesar di Dunia
2. High Energy Liquid Laser Defense System (HELLADS)
High Energy Liquid Laser Defense System (HELLADS) merupakan laser listrik yang dikembangkan oleh perusahaan General Atomic Aeronautical di AS dan memiliki kekuatan 150 kW. Pengembangan sistem senjata laser 150 kW dilakukan untuk melawan ancaman darat, seperti RAM dan rudal.
HELLADS memiliki berat maksimum 750 kW dengan rasio daya terhadap berat sekitar 5kg/kW. Sementara volumenya berkisar 2 hingga 3 meter kubik. Senjata laser ini dapat digunakan di kapal laut, pesawat, mobil patroli, hingga kendaraan tempur lapis baja. HELLADS juga bisa diandalkan diaplikasikan menembak jatuh roket dan artileri di medan perang.
3. Directed Energy-Maneuver Short-Range Air Defense (DE M-SHORAD)
DE M-SHORAD merupakan salah satu kendaraan tempur dalam keluarga M-SHORAD yang dilengkapi senjata laser. Kendaraan ini didesain sebaai armada pertahanan udara bergerak dan bermanuver untuk mendukung Brigade Combat Teams (BCT) untuk menghancurkan, menetralisasi, atau menghalangi ancaman udara pada ketinggian rendah, seperti drone, helikopter, dan pesawat. Senjata berkekuatan 50 kW pada kendaraan digunakan untuk menghancurkan obyek udara yang mengancam wilayah.
Army Rapid Capabilities and Critical Technologies Office (RCCTO) mengungkapkan, DE M-SHORAD diberikan sebagai operasional tentara AS. Setiap pleton mendapatkan empat unit DE M-SHORAD.
BACA JUGA:
Yili Indonesia Dukung Kuliner Lokal Mendunia Melalui Pertemuan Sherpa G20
4. Drone Eren
Turki bergabung dengan negara lain dalam perlombaan senjata laser. Jika pada umumnya drone digunakan untuk merontokkan drone atau pesawat tempur, Turki justru memasangkan drone pada pesawat untuk mengincar target di darat.
Belum lama ini Turki menguji coba drone pertama di dunia yang memiliki senjata laser. Seorang politikus Turki, Aykut Erdogdu menejelaskan, laser berhasil ditembakkan dari jarak 500, 300, dan 100 meter. Drone diberi nama Eren itu dirancang untuk menghancurkan alat peledak seperti bom dan amunisi dari jarak tertentu menggunakan senjata laser. Eren dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki, Tubitak dan Asisguard. Ketinggian terbang maksimum drone itu mencapai 3.000 meter.
5. Senapan ZKZM-500 ZKZM-500
Senapan laser berkode ZKZM-500 diproduksi perusahaan ZKZM Laser yang berbasis di Xian, Provinsi Shaanxi, China. ZKZM-500, atau dijuluki AK-47 laser memiliki berat tak sampai 10 kg. Pengembangannya melibatkan peneliti dari Institut Optik dan Mekanika Presisi Xian, Akademi Ilmu Pengetahuan China di Shaanxi.
Peneliti mengklaim, sumber energi ZKZM-500 berasal dari baterai lithium yang dapat di-charge. Dalam kondisi penuh, ZKZM-500 diklaim dapat melepaskan tembakan dengan jangkauan hampir 1 km. Dalam artikel yang diterbitkan surat kabar South China Morning Post (SCMP) pada Juli 2018 digambarkan istilah bertentangan mengenai senjata ini, yakni sebagai senjata tidak mematikan namun juga mampu menghasilkan efek karbonisasi instan pada kulit dan jaringan manusia.
SCMP juga menayangkan video uji coba yang ditembakkan dari jarak sekitar 10 meter ke berbagai target. Para ahli di luar masih meragukan kemampuan senjata ini karena laser membutuhkan energi sangat besar, tak cukup sekadar mengandalkan baterai kecil.
Editor : Ikawati