Pssst... Rahasia! Ini Dia Lima Soft Skill yang Dicari Perusahaan saat Merekrut Tenaga Kerja

JAKARTA, iNewsCilegon.id - Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang menyelesaikan perguruan tinggi (S1-S3) meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan kondisi sepuluh tahun sebelumnya.

Nah, sebagai fresh graduates atau lulusan baru dengan pengalaman kerja yang terbatas, tentunya memiliki soft skill sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan. Ditambah lagi persaingan di dunia kerja kini semakin ketat.

Dengan situasi yang semakin kompetitif ini, soft skill dapat menjadi faktor penentu diterimanya seorang kandidat dalam suatu perusahaan. Namun, apa saja soft skill yang banyak dicari oleh rekruter? Ini dia lima di antaranya:

1. Komunikasi

Kerap ditemukan sebagai syarat dalam berbagai lowongan pekerjaan, kemampuan komunikasi yang baik termasuk soft skill utama yang dicari di berbagai industri. Kemampuan komunikasi ini umumnya mencakup komunikasi tertulis dan lisan. Bukan hanya komunikasi secara tatap muka, tetapi komunikasi virtual juga perlu diperhatikan mengingat maraknya metode remote dan hybrid working yang diterapkan beberapa perusahaan sejak pandemi. 

Keterampilan komunikasi ini dapat didefinisikan sebagai kemampuan berbicara dan menulis dengan jelas, serta dapat mendengarkan dan memproses apa yang dikatakan orang lain dengan baik. 

2. Kemauan untuk Belajar

Bagi individu yang baru saja memasuki dunia profesional, tentunya masih banyak seluk beluk karier yang perlu dipelajari. Ini artinya, kemauan untuk terus belajar dan upgrade diri sangat diperlukan untuk menunjukkan komitmen pada karier yang dijalani. Soft skill ini juga berkaitan dengan growth-mindset, menjadikan tantangan atau kritik sebagai kesempatan untuk berkembang dan mengasah kemampuan.

3. Pemecahan Masalah

Setiap pekerjaan pasti memiliki tantangannya masing-masing. Maka, di industri dan peran apapun, kemampuan pemecahan masalah/problem-solving akan selalu diperlukan. Dalam mengatasi berbagai masalah, diperlukan cara berpikir yang kritis dan kreatif. 

Kemampuan ini dapat dipraktikkan dengan memecahkan suatu masalah yang kompleks ke dalam solusi yang dapat dikelola selangkah demi selangkah. Pemecahan masalah pun bisa dilatih di masa kuliah dan dalam kehidupan sehari-hari.   

4. Manajemen Waktu

Manajemen waktu meliputi kemampuan untuk mengatur jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan dengan efisien. Namun, bukan hanya jadwal dalam satu hari, tapi juga diperlukan manajemen waktu untuk jangka panjang ketika menyelesaikan proyek besar yang membutuhkan waktu lebih lama. 

Para lulusan baru juga bisa mulai berlatih menggunakan project management tools seperti aplikasi kalender dan aplikasi pengatur jadwal. Alat-alat ini dapat membantu untuk membagi tugas atau target yang ingin dicapai ke dalam time blocks agar tidak tumpang tindih dan juga membantu kita untuk lebih fokus. 

5. Kolaborasi

Kolaborasi yang baik dalam tim dapat berdampak positif pada efisiensi dan juga produktivitas. Namun tentunya kemampuan berkolaborasi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang perlu untuk terus dilatih. Soft skill ini memerlukan kepercayaan pada rekan kerja serta keterbukaan untuk saling bertukar pikiran.

Selain bisa menemukan solusi dengan lebih cepat, kemampuan kolaborasi yang baik juga dapat bermanfaat untuk perkembangan diri karena melalui kolaborasi kita dapat mendengar dan belajar dari berbagai perspektif.

Soft skills di atas sangat penting di dunia kerja karena dapat memengaruhi kinerja dan juga menjadi satu di antara beberapa faktor yang menentukan seberapa baik seseorang dapat bekerja dengan orang lain. Kabar baiknya, keterampilan-keterampilan tersebut bisa diasah. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti kursus online di Skill Academy by Ruangguru. Platform Skill Academy menyediakan kursus online bersertifikat yang diajar oleh para praktisi berpengalaman di bidangnya. Topik yang tersedia pun beragam, mulai dari kemampuan komunikasi efektif, berpikir kritis, virtual public speaking, hingga manajemen konflik.

Editor : Novita Sari