Tak Tega! Ngesot Ratusan Meter demi Buang Hajat, Warga Bulagor Dambakan WC dan Kamar Mandi Layak

PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Malang benar nasib Jumar (24) warga kampung Bulagor, Rt/Rw. 11/03 Desa Bulagor, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang tak bisa berjalan sejak lahir. 

Anak dari seorang buruh kuli sake (Melinjo) ini harus merangkak (ngesot) setiap kali beraktivitas. utuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain saja, Jumar harus ngesot dengan menempuh jarak ratusan meter.

"Sejak lahir, Jumar (24) sudah dalam kondisi seperti itu, saya sudah berupaya untuk mengobati nya, namun takdir menentukan anak saya harus begitu, kaki anak saya ini gak bisa tumbuh normal seperti anak-anak yang lain nya," demikian dikatakan Ibu Kandung Jumar, Sapriah (40). Jumat (14/10/2022).

Sapriah menuturkan, bahkan dirinya kerap menggendong anaknya tersebut ke toilet umum setiap kali Jumar ingin buang hajat atau ke kamar mandi.

"Jika musim hujan, tanah yang becek dan berlumpur penuh di badan nya, sehabis pulang ataupun pergi keluar rumah hanya untuk mandi dan buang air besar, bahkan kadang saya harus gendong dia karena jarak sumur umum ke rumah agak lumayan jauh," imbuhnya.

Sapriah menambahkan, oleh karena itu, baik dirinya maupun Jumar sangat mendambakan memiliki WC serta kamar mandi dirumah. Ia menambahkan, kadang dirinya terpaksa meminjam uang kepada pihak Bank keliling untuk memudahkan anaknya untuk mandi dan Buang Air Besar (BAB).

"Saya sampe berhutang karena saya kasian sama anak saya, gimana caranya biar ada WC dan Kamar mandi dirumah, kalau musim hujan seperti sekarang suka sedih lihat anak saya belepotan bajunya setiap kali abis dari WC atau kamar mandi umum, tak hanya itu anak saya juga sangat menginginkan punya HP sendiri, tapi saya bingung karena saya hanya buruh tangkil untuk makan saja kesulitan," ucapnya lirih.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bulagor, Enting, membenarkan hal tersebut.

"Jumar biasa nya main ke Desa jika sedang ada masalah keluarga di rumah nya. Dia merangkak dari rumahnya ke kantor desa yang lumayan jauh jaraknya, kurang lebih 500 meteran lah, didesa dia biasanya curhat soal penderitaannya. Saya suka gak tega mendengar nya, iya saya pun berkewajiban membantu nya," ujarnya.

Editor : Mahfud