Kalbe bersama IDI juga memberikan donasi berupa pembangunan MCK umum di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Donasi yang diresmikan oleh Ketua IDI, dr. Adib Khumaidi, Sp.OT. pada 23 Oktober 2022, juga dihadiri istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dan Plt. Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan. Program donasi ini didukung oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), organisasi masyarakat yang sukarela membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
“Kami sangat mendukung upaya Kalbe dalam program #KitaSiap BERSAMA. PSM berkontribusi dalam pemberikan informasi lokasi korban banjir, penyaluran bantuan dari Kalbe, serta informasi pasca penyaluran bantuan. Pemberian donasi dari Kalbe pun berjalan dengan proses yang cepat,” kata Sekretaris Jenderal PSM, Prof. Dr. Andriansyah, M.Si.
Rangkaian CSR Kalbe berupa edukasi dan bantuan kepada korban banjir ini dikemas dengan campaign “Kita Siap BERSAMA”, yang berarti Siap BERsihkan tubuh, Sedia obat-obatan, Air bersih, dan MAkanan. Ini merupakan rangkaian kegiatan komprehensif dari pra-bencana, saat bencana, maupun pasca-bencana.
Pada fase pra-bencana, Kalbe Consumer Health bersama IDI dan BMKG melakukan edukasi. Di antaranya, mengenai potensi ancaman bencana banjir, potensi ancaman kesehatan jika terjadi banjir, dan tips agar tetap menjaga kesehatan saat banjir.
Fase bencana dilakukan jika terjadi bencana dengan skala yang cukup serius atau pengungsi lebih dari 100 Kepala Keluarga. Pada fase ini, Kalbe Consumer Health bersama PSM memberikan bahan pokok dan air bersih, pemeriksaan kesehatan gratis, dan bantuan obat-obatan kepada korban, termasuk Entrostop sebagai obat anti diare dan Kalpanax sebagai produk antifungal. Sedangkan pada fase pasca-bencana, Kalbe membantu pemulihan aktivitas masyarakat dengan menggerakkan kegiatan membersihkan fasilitas umum saat banjir mereda.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, cakupan pelayanan untuk penderita diare di Indonesia didapatkan 28,9%. Kejadian balita yang menderita diare tertinggi didapatkan di provinsi Nusa Tenggara Barat (61,4%) dan kejadian terendah di Sulawesi Barat (4%). Di DKI Jakarta didapatkan diare pada balita sebesar 42,7%. Kematian anak akibat diare tahun 2020 didapatkan paling banyak pada usia 29 hari-11 bulan yakni sebanyak 530 anak, sedangkan pada usia 12-59 bulan didapatkan 201 anak.
Editor : Novita Sari