Viral! Kesal Ditagih, Dukun Palsu Pengganda Uang Habisi Belasan Korban dengan Racun Ikan

BANJARNEGARA, iNewsCilegon.id - TH alias Mbah Slamet (45), seorang dukun palsu penggandaan uang di Banjarnegara berhasil diciduk Polisi. Selain menipu sejumlah pasiennya, Mbah Slamet juga membunuh sejumlah orang.  

Dalam video unggahan di media sosial facebook, tampak Petugas Polres Banjarnegara dibantu sukarelawan mengevakuasi sejumlah mayat yang dikubur pada sebidang kebun, Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah  yang diduga milik pelaku.

Mayat-mayat ini diduga merupakan korban Mbah Slamet, beberapa diantaranya terkubur dalam satu lubang. Sejauh ini, diketahui sudah ada 11 korban yang dibunuh oleh Mbah Slamet. Tidak menutup kemungkinan ada jenazah lainnya.

Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.

Menariknya, kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet itu terungkap berkat adanya laporan GE yang merupakan anak salah seorang korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (27/3/2023).

Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL (adik dari GE) pada tanggal 24 Maret yang mengabarkan kalau dirinya sedang di rumah Mbah Slamet.

PO berpesan jika sampai hari Minggu (26/3) tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi aparat.

Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Sabtu (1/4/2023).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida) atau racun ikan. Hal itu dilakukan karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban.

Sebelumnya, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang PO sebesar Rp70 juta menjadi Rp5 miliar.

Editor : M Mahfud