PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan dibangun pada tahun 1908, dan ditutup sejak 1984 karena kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya. Kini, warga di Kabupaten Pandeglang mendesak pemerintah agar segera mempercepat rencana reaktivasi ini karena dinilai mampu meningkatkan perekonomian.
Diketahui, lintas kereta api sepanjang 56.6 kilometer ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi.
Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Labuan dihentikan pada 1982. Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Labuan dengan Stasiun Rangkasbitung, termasuk dalam Wilayah Aset I Jakarta.
Pemeringah merencanakan pembangunan tahap I tahun pada 2021-2023, yaitu pekerjaan track antara lintas Rangkasbitung - Pandeglang, dan rencana tahap II pada tahun 2022 -2024 pekerjaan pembangunan jembatan, stasiun dari Rangkasbitung-Labuan, dan pekerjaan Fasilitas Operasi Rangkasbitung-Labuan dari tahun 2022-2024. Namun hingga kini rencana tersebut tak jelas.
Menyikapi ini, Kepala Dinas Perhubungan Atang Suhana mengungkapkan, bahwa seharusnya proses pembebasan lahan segmen I dan pemberian dana kerohiman baru dilaksanakan untuk warga di Rangkasbitung.
"Kita doakan mudah - mudahan secepatnya bisa sampai stasiun Pandeglang yang ada di Kadomas, dan bisa segera lanjut ke Segmen 2 dari Kadomas ke Labuan," kata Tatang Suhana. Sabtu (10/6/2023).
Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta, dinas terkait untuk jemput bola dalam mengawal PSN di Pandeglang.
"Harus proaktif berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait, PSN ini berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat Banten Selatan," ujarnya.
Jalan tol dan jalur kereta api, jelas Irna, akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. Investasi yang masuk bisa memberikan dampak bagi masyarakat di Kabupaten Pandeglang.
"Harus proaktif berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait, PSN ini berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat Banten Selatan," pungkasnya.
Editor : M Mahfud