CILEGON, iNewsCilegon.id - Kota Cilegon, yang secara geografis berada di antara kota-kota besar seperti Jakarta dan Serang, seringkali diketahui sebagai pusat industri dan perdagangan yang strategis.
Meskipun begitu, banyak yang tidak menyadari kekayaan sejarah dan warisan yang terkandung dalam jejak industri berat, khususnya industri baja, yang membentuk pondasi perkembangan kota ini.
Sebagai pusat industri berat Indonesia, Cilegon memiliki kisah yang unik dalam pabrik baja yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sejarah industri baja di Cilegon bermula pada era pasca-kemerdekaan Indonesia. Dalam usaha untuk mencapai kemandirian ekonomi, pemerintah pusat meluncurkan proyek besar-besaran untuk membangun fasilitas produksi baja yang modern dan tangguh.
Inilah saat Pabrik Baja Krakatau, yang kemudian dikenal sebagai Krakatau Steel, muncul sebagai proyek ikonik. Dimulai pada tahun 1970-an, proyek ini bukan hanya mengubah lanskap industri di Cilegon, tetapi juga membawa perubahan besar bagi masyarakat setempat.
Pabrik Baja Krakatau bukan hanya tentang produksi baja, tetapi juga tentang membentuk komunitas dan kesempatan kerja. Ribuan pekerja dari berbagai penjuru negara datang ke Cilegon untuk menjadi bagian dari proyek ini.
Seiring berjalannya waktu, perkampungan pekerja tumbuh di sekitar pabrik, menciptakan ekosistem sosial yang unik. Pabrik ini bukan hanya tentang mesin dan peralatan berat; itu juga tentang wajah-wajah yang bekerja keras dan harapan-harapan yang terwujud.
Namun, seperti banyak kisah industri berat, Pabrik Baja Krakatau juga menghadapi tantangan. Dampak lingkungan dan sosial dari industri berat tidak dapat diabaikan.
Kota yang dulu tenang dan penuh kehijauan mengalami perubahan dramatis. Upaya-upaya untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan industri dan pelestarian lingkungan menjadi semakin penting.
Editor : M Mahfud