Penjual Durian di Pandeglang Kembali Tersenyum usai 5 Tahun Manyun

CARITA PANDEGLANG, iNewsCilegon.id - Selama lima tahun sebelumnya, penjual durian di Pandeglang terpaksa manyun karena terpaan tsunami dan Covid-19 yang membuat jumlah wisatawan menurun. Kini situasi membaik mereka mulai bisa tersenyum. 

Musim durian di Kabupaten Pandeglang telah dimulai. Sejumlah pedagang durian pun kembali menggeliat menjual aneka jenis durian lokal usai lima tahun fakum akibat bencana tsunami dan Pandemi cofid-19.

Baca Juga

Nelayan di Pandeglang Diterkam Buaya Air Asin saat Hendak Mencari Ikan, Kepala dan Bahu Robek

Aisyah (22), salah satu suplier durian asal Carita mengatakan, bahwa ditahun ini musim durian lokal di Pandeglang kembali menggeliat usai tsunami dan juga cofid.

"Ada 5 tahun mah, tsunami aja dampaknya 2 tahunan dihantem lagi sama Corona selama 3 tahun...musim mah musim cuman waktu tsunami itu hasil panen duriannya gak laku karena gak ada yang liburan ke sini (Carita)," ungkap Aisyah kepada tim iNewsCilegon.id. Senin (13/11/2023).

Aisyah menuturkan, untuk penjualan pada musim durian kali ini dirasa cukup tinggi dibandingkan dengan musim yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Juga

Puluhan Guru Ngaji hingga RT RW Desa Karyabuana Tersenyum, Dana Insentif Cair saat Ramadhan

"Agak lebih baik, untuk harga pasaran Biasanya Rp25 ribu hingga Rp70 ribu tergantung ukuran dan kualitas durian itu sendiri, karena harga durian jatohan dan durian karbitan atau kadu peyeuman itu beda," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang durian, Emad (55) menambahkan, dirinya menjual durian tergantung hari pasaran, jika hari biasa dirinya berjualan di sekitar pasar Labuan, namun ketika hari libur dirinya membuka lapak di sekitar lokasi wisata Pantai Carita.

"Kalau Sabtu-Minggu biasanya di Pantai karena banyak yang liburan dan harganya juga bisa ngejual tinggi, tapi kalau hari biasa saya jualan di Labuan," terang Emad.

Editor : Mahfud