SERANG, iNews.id – Polda Banten akan menyasar 7 pelanggaran lalu lintas sebagai fokus Operasi Maung 2022. Tujuan Operasi Maung Bandung ini untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan penyebaran Covid-19.
Operasi Maung 2022 berlangsung 14 hari dari 1-14 Maret 2022 di seluruh wilayah hukum Polda Banten.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 14 hari yang dimulai pada 1 Maret hingga 14 Maret 2022 dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang humanis," ujar Dirlantas Polda Banten Kombes Budi Mulyanto dalam keterangannya pada Minggu (27/02).
Budi Mulyanto mengatakan, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 650 personel dalam Operasi Keselamatan Maung 2022.
Tujuan Operasi Keselamatan Maung 2022 ini dilaksanakan agar terciptanya situasi lalu lintas yang aman, tertib dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran dan macet.
Budi Mulyanto mengatakan sasaran utama Operasi Keselamatan Maung 2022 ialah menekan tujuh jenis pelanggaran lalu lintas. Selain itu juga menciptakan situasi lalu lintas yang tertib dan mengawal penerapan protokol kesehatan di wilayah hukum Polda Banten.
Berikut 7 sasaran pelanggaran Operasi Keselamatan Maung 2022 yang akan ditindak polisi:
1. Pengemudi kendaraan bermotor yang menggunakan ponsel.
Ketentuan larangan menggunakan ponsel ini diatur dalam Pasal 283 UU LLAJ dengan ancaman kurungan 3 bulan atau denda paling banyak Rp 750 ribu.
2. Pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur.
Pengemudi di bawah umur akan dikenakan Pasal 281 UU LLA dengan ancaman kurungan 4 bulan atau denda maksimal Rp 1 juta.
3. Tidak menggunakan Helm SNI.
Pasal 291 dengan ancaman kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.
4. Berboncengan lebih dari 1 orang.
Dikenakan Pasal 292 juncto Pasal 106 ayat (9) dengan ancaman kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.
5. Mengemudikan kendaraan bermotor dalam pengaruh alkohol.
Pasal 331 dengan ancaman kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 3 juta
6. Melawan Arus.
Pasal 287 ayat (1) dengan ancaman kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.
7. Pengemudi tidak menggunakan safety belt.
Pasal 289 dengan ancaman kudungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.
Editor : Usep Solehudin