get app
inews
Aa Text
Read Next : Pisah Sambut Kapolda Banten: dari Irjen Abdul Karim ke Irjen Suyudi Ario Seto

Trauma Healing Korban Banjir Banten, Aksi Menghibur Kapolda Banten dan Polwan

Sabtu, 05 Maret 2022 | 09:54 WIB
header img
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto saat menghibur anak-anak korban banjir di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kasemen, Serang Kota, Jumat (05/03/2022) Foto: Ist

SERANG, iNews.id – Banten dilanda banjir terbesar dalam sejarah mereka, Selasa (1/3/2022). Sedikitnya 5 orang meninggal dan jutaan orang terdampak banjir. Untuk menghilangkan trauma warga terutama anak-anak, Kapolda Banten tak segan turun langsung ke lapangan untuk menghibur warga.

Bencana banjir secara mendadak tidak saja menimbulkan kerugian besar secara fisik, tetapi juga mental, lebih-lebih bagi anak-anak, wanita dan lansia. Berbagai pihak memberikan bantuan secara langsung. Salah satunya dari Kepolisian Daerah Banten yang menjadi garda depan mulai dari penyelamatan warga, pengobatan korban banjir, bantuan sembako, pembersihan bekas banjir hingga menghibur warga.

Tak tanggung-tanggung Kapolda Banten Irjen Prof Dr Pol Rudy Heriyanto turun langsung memberikan bantuan dan menghibur warga. Salah satunya di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Jumat pagi (5/3/2022).

Lokasi di halaman Benteng Speelwijk menjadi salah satu titik aksi sosial Polda Banten. Selain menjadi dapur umum dan pusat distribusi bantuan bagi korban banjir, tempat ini juga menjadi tempat personel Polda Banten menghibur warga.

Pagi itu ratusan warga Pamarican berkumpul untuk menerima pembagian bantuan. Di antara mereka terdapat puluhan anak-anak warga setempat, mereka dikumpulkan dalam barisan.

Diawali pembagian masker pada semua yang hadir, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, Irwasda Polda Banten Kombes Pol Eko Kristianto, Kapolresta Serang Kota AKBP Maruli Hutapea dan sejumlah relawan kemudian tampil menghibur anak-anak dengan bernyanyi bersama.

Kapolda Banten dan personel jajaran tak sungkan untuk joged bersama anak-anak.

Gaya jogednya adalah joged jalan ditempat. Mereka pun bernyanyi dengan penggalan lirik tentang polisi yang populer dan jenaka di kalangan anak-anak: “Aturan polisi… jalan di sebelah kiri berhati-hati…”

Relawan memberikan aba-aba: “Tepuk polisi…”

Mereka semua bertepuk tangan: Prok, prok, prok….

Relawan melanjutkan lirik lagu: “Isi pelor…”

Anak-anak menyambut: Prok, prok, prok…

Relawan mengakhiri dengan lirik: “Jedar, jedooor…”

Anak-anak dan Kapolda Banten pun menyambutnya dengan tepuk tangan dan diakhir dengan tertawa bersama.

Lirik lagu khas anak-anak yang dibawakan dengan jenaka dan menggemaskan, sontak membuat salah satu pojok di Benteng Spelwijk memancarkan keceriaan.

Aksi menghibur Kapolda Banten, dilanjutkan personel Polda Banten dan Polres jajaran usai Jumatan. Kali ini acara dipimpin Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.


Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga (kiri) tengah menghibur anak-anak korban banjir Banten. (Foto: M Mahfud/iNews Cilegon)

Seperti pada Jumat pagi, acara dimulai dengan pembagian masker. Kabid Humas Kombes Shinto dan puluhan Polwan kemudian berkeliling kampung Pamarican membagikan sosis serta makanan ringan pada warga terutama anak-anak.

Mereka kemudian berkumpul lagi di halaman Benteng Speelwijk. Polwan mengawali acara hiburan bagi anak-anak dengan nyanyian anak-anak berjudul:  Naik Kereta Api.

Mereka pun membentuk barisan seperti gerbong kerbong kereta api dengan tangan anak yang di belakang memegang pundak anak di depannya. Sementara Kombes Shinto dan para Polwan mengiringinya dari samping dengan tepuk tangan.

“Naik kereta api, tut…tut…tuuut,” aba-aba dari seorang Polwan dan diikuti anak-anak.

“Siapa hendak turuuuuut…”


Aksi Polwan Polda Banten menghibur anak-anak korban banjir Banten (Foto: M Mahfud/iNews Cilegon)

Nyanyian dilanjutkan dengan lagu anak-anak lain termasuk lagu dengan lirik: “Sorong ke kanan…sorong ke kiri…lalalala…”

Aksi menghibur Kapolda Banten, para Polwan dan jajaran personel Polda Banten serta pembagian sembako dan makanan ringan, membekas di kalangan anak-anak. Beban mereka usai diterjang banjir seakan menguap.

Mereka beberapa kali memanggil polisi saat melihat para polisi berseragam berlalu lalang di hadapan mereka.

Seperti salah seorang anak umur 3 tahun-an dengan berdiri dan berlonjak-lonjak.

“Polisi…polisi,” teriak beberapa kali sambil tersenyum khas anak-anak.

“Anak saya kepingin jadi polisi itu, seneng sekali kalau dia lihat polisi. Dari tadi manggil Pak Polisi mulu itu,” kata sang ibu yang duduk satu meter dari anak balitanya.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut