CILEGON, iNews Cilegon.id – Dipecat alias PHK bukan berarti kiamat. Justru usai di PHK, orang terinspirasi untuk beralih usaha dan sukses. Hal itu yang dialamai Gagah Satriyo, pengusaha madu asal Cilegon dengan produk Djoeragan Madu.
Gagah Satriyo menceritakan ia di-PHK dari perusahaan perkebunan di Kalimantan pada tahun 2019. Tak mau larut dalam kesedihan ia kemudian mendirikan usaha di bidang produksi madu.
Usahanya berkembang tahap demi tahap. Kini Djoeragan Madu memproduksi 20 kilogram madu setiap bulannya.
Madunya kini ada 6 varian yakni Nektar Randu, Nektar Multiflora, Hutan Dorsata, Nektar Akasia, Nektar Kopi, dan Nektar Kayu Putih.
”Yang paling diminati pembeli Nektar Multiflora,” kata Gagah.
Untuk penjualannya, Djoeragan Madu didistribusikan ke Fresh Mart. Harganya terjangkau mulai kisaran Rp 38.000 untuk 320 gram dan Rp 86.000 untuk 650 gram.
Lokasi produksi Djoeragan Madu di Lingkungan Kedung Baya, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber.
Editor : Mahfud