SERANG, iNews.id - Banjir besar yang melanda Kota Serang awal bulan Maret 2022 ini menyebabkan 176,45 hektare sawah terendam. Diperkirakan 75 persennya akan gagal panen.
176,45 hektare sawah yang terendam banjir tersebar di 6 kecamatan di Kota Serang yakni, Curug 9,4 hektare, Walantaka 0,3 hektare, Cipocok 6 hektare, Serang 5 hektare, Taktakan 7 hektare dan paling parah di kecamatan Kasemen 148,75 hektare.
"Data sementara yang berhasil dihimpun, ada 176 hektare persawahan dan 1,5 hektare lahan palawija yang terendam banjir," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Serang, Sony August, Kamis (17/3/2022).
Sony August memperkirakan sekitar 75 persen lahan yang terdampak akan mengalami puso atau gagal panen. "Perkiraan kita sekitar 75 persen mengalami puso, sedangkan yang 25 persen lainnya panen namun hasilnya tidak maksimal," terangnya.
"Jadi sekarang ini kami menunggu air surut selama dua minggu. Mana yang sawahnya puso, dan mana yang tidak," tambah Sony.
Setelah dua pekan, kata Sony, petugas pengendali organisme tanaman (POPT) akan turun melakukan pendataan langsung ke lapangan.
"Nanti, setelah menunggu barulah dapat diketahui berapa jumlah sawah yang puso dan yang tidak puso. Untuk sementara ini kami tidak tahu mana yang puso dan tidak," ujarnya.
Selain sawah, ada tanaman palawija dan hortikultura berupa cabai seluas 3.000 meter yang baru ditanam satu bulan lalu.
"Untuk lahan palawija yang terendam banjir itu seluas 1,5 hektare. Dan dipastikan mengalami puso, karena terendam banjir," ucapnya.
Pemkot Serang akan menyiapkan bantuan bibit dan pupuk bagi warga yang sawahnya terdampak banjir melalui dana BTT. Mereka juga menyiapkan bantuan berupa pangan bagi para petani dan nelayan yang terdampak.
Editor : M Mahfud