get app
inews
Aa Read Next : Mudik Gratis Pemkot Cilegon Siap Angkut 2.160 Pemudik

Anggota DPRD Banten Usulkan Masjid Tertua di Banten Dijadikan Cagar Budaya

Sabtu, 19 Maret 2022 | 21:46 WIB
header img
Anggota DPRD Banten Usulkan Masjid Tertua di Banten Dijadikan Cagar Budaya (Foto: Istimewa)

BANTEN, iNews.id - Anggota DPRD Provinsi Banten Komisi II Yoyon Sujana menegaskan kembali bahwa Masjid tertua di Banten yang berada di Pandeglang harus dijadikan cagar budaya.

"Ini harus dijadikan cagar budaya oleh pemerintah kabupaten. Saya kaget adanya masjid kuno yang sudah ratusan tahun di kaki bukit Gunung Karang," kata Yoyon Sabtu, (19/3/22).

Yoyon mengunjungi masjid kuno tersebut bertepatan dengan Nisfu Sya'ban pada Kamis (15/3/2022) lalu, dan melaksanakan salat berjamaah bersama warga masyarakat di Kampung Pasirangin, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Tepat pada Jumat 17 Maret 2022 malam Nisfu Sya'ban dengan izin Allah tanpa direncanakan, Alhamdulillah saya bisa salat dan jadi Imam di Masjid Baitu Arsy, masjid tertua di Pandeglang dan tidak ada yang tau kapan dibikinnya," ucapnya.

Menurut Yoyon masjid ini harus dijaga baik-baik  dan dirawat oleh semua karena ini adalah tugu penguat Banten.  Tugu masyarakat Pandeglang, rumah ibadah umat Islam, dan sebagai pondasi sebagai umat muslim.

Pengurus masjid Baitu Arsy, Busro, mengisahkan usia masjid ini sejak awal dibangun hingga saat ini diperkirakan telah berusia lebih dari 400 tahun.

Lebih unik lagi, kata Busro, hingga saat ini material bangunan di masjid masih tetap sama, hanya beberapa material yang sudah dilakukan renovasi. Masjid ini sebagian besar dibuat dari bahan-bahan berupa kayu berukuran 13x10 cm dan tetap masih kokoh, walaupun sejak 1945 hingga 2005 beberapa material sudah ada yang diganti.

“Masjid ini menghadap langsung ke Gunung Karang miliki 3 pintu. Pada 2005 lalu warga masyarakat sepakat bagian depan ditambah supaya bisa nampung jemaah lebih banyak lagi," tuturnya.

Lebih lanjut Busro mengatakan masjid ini di kalangan masyarakat disebut masjid kuno, diberi nama Baitul Asry.

Bangunan masjid hanya memiliki sepuluh tiang penyangga, terbuat dari kayu di mana empat tiang berada di ruangan utama, dan enam tiang terpasang di sisi bangunan. Masjid masih terlihat megah dan kokoh.

 "Selain warga Pandeglang yang mengunjungi, ada dari luar kota, ada juga dari luar negeri yang berkunjung ke masjid ini," kata Busro.

Editor : Mohamad Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut