Kumpulkan 559 Personel Polisi, Presiden Joko Widodo Sentil Gaya Hedon Pejabat Polri

Ila Nurlaila Sari
Presiden Jokowi sentil gaya hidup hedon petinggi polri. Foto: Istimewa

Jokowi juga menyampaikan, saat ini ada 66 negara berada dalam posisi rentan, 345 juta orang di 82 negara sudah masuk menderita kekurangan pangan akut. Menurut Presiden, situasi ini harus dipahami semua anggota Polri.

“Ini yang semua Kapolda, Kapolres pejabat utama Polri harus tahu. Keadaan situasi seperti ini harus ngerti sehingga punya sense of crysis yang sama. Hati-hati dengan ini. Oleh sebab itu, saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle. Jangan sampai dalam situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi, hati hati,” katanya.

Kepada jajaran pejabat tinggi Polri, Jokowi juga mengungkapkan, terlalu banyak mendapat laporan terkait gaya hidup para anggota dan petinggi Polri yang dianggap bisa mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Oleh karena itu, Presiden meminta pejabat Polri segera meninggalkan gaya hidup mewah sebagai masa lalu saja.

“Urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh temeh, sepatunya apa, bajunya apa dilihat masyarakat sekarang ini. Itu yang kita harus mengerti dalam situasi dunia yang penuh dengan keterbukaan dan keluhan masyarakat terhadap anggota Polri kita ini tugas Saudara semuanya,” tegasnya.

Presiden juga menyampaikan gaya hidup mewah merupakan masalah keempat dalam daftar keluhan terbanyak masyarakat terhadap institusi Polri.

“Keluhan masyarakat terhadap Polri sebanyak 29,7 persen itu karena pungli (pungutan liar) tolong diredam, sewenang-wenang tolong diredam anggota-anggotanya. Pendekatan yang represif dijauhi,” kata Jokowi.

“Polri mencari-cari kesalahan nomor tiga, itu 19,2 persen. Dan keempat hidup mewah yang tadi saya sampaikan,” tukasnya.

“Saya juga sudah perintahkan kepada Kapolri, saat itu urusan judi online, bersihkan, sudah. Saya enggak usah bicara banyak. Saudara-saudara tahu semuanya, perintah ini tahu. Dan, penegakan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba. Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” tegasnya.

Di penghujung arahannya, Kepala Negara juga meminta jajaran Polri merancang komunikasi publik yang baik dan cepat dalam menghadapi sebuah isu atau peristiwa. Presiden kembali mengingatkan bahwa saat ini merupakan era media sosial dan peristiwa bisa tersebar dalam hitungan menit dan detik.

“Sekarang ini, sekali lagi, era social media, hitungannya detik, hitungannya menit, sudah bukan hari lagi. Begitu ada sebuah peristiwa kecil dan Saudara-saudara menganggap ini kecil, sehingga tidak ditangani, dikomunikasikan dengan baik, dengan kecepatan, membesar menjadi sulit untuk kemudian diselesaikan lagi,” pungkasnya.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network