JAKARTA, iNewsCilegon.id - Bertempat di Gedung B.I.C Morula IVF Center, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Desember 2022, Perkumpulan Asosiasi Genomik Indonesia diresmikan.
Ketua Umum Asosiasi Genomik Indonesia (AGI), DR. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM MMIS FRANCOG SpOG, untuk periode 2022-2025, mengatakan, Perkumpulan Asosiasi Genomik Indonesia mulai didirikan pada 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 8 September 2022, dengan penyelenggaraan MUNAS pertama di 15 Desember 2022.
Diinisiasi oleh Dr. dr. Ivan R. Sini, SpOG, Adrian Lembong, drg. Adittya, MARS, Levana Sari, Prof. Hera Sudoyo, dan dr. Ariel Pradipta, Ph.D.
Menurut Dr. Ivan, Asosiasi Genomik Indonesia dibentuk untuk mendorong pengembangan dan penerapan ilmu genomik dengan sebaik mungkin.
"Melalui kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai institusi, asosiasi bermaksud untuk dapat membagikan dasar ilmu praktik terbaik/Best Practice dalam ilmu genomik. Kegiatan perkumpulan asosiasi akan membantu mempercepat penggunaan teknologi ilmu genomik di bidang hayati secara luas dan dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia," kata Dr. Ivan.
Tak hanya itu, Asosiasi Genomik Indonesia juga akan memberikan dukungan kepada pemerintah terhadap berbagai kebijakan, berbagai standar kerja ilmiah, dan industri yang dapat membantu pengembangan ilmu genomik.
"Dengan koordinasi yang baik, Asosiasi Genomik Indonesia akan menjadi jembatan para anggotanya untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan penelitian dan terapan ilmu genomik sesuai dengan peraturan yang berlaku," terang Dr. Ivan seraya menambahkan AGI kini telah memiliki 11 organisasi yang tergabung serta lebih dari 35 anggota yang berkomitmen untuk mendorong pengembangan dan penerapan ilmu genomik dengan sebaik mungkin.
Berkembang Pesat
Perkembangan teknologi ilmu genomik sendiri dalam satu dekade terakhir ini, berkembang pesat.
Diawali dengan upaya pengurutan genom manusia atau whole genome sequencing pada awal tahun 2000 dan terus berlanjut hingga saat ini.
Banyak hal yang didapatkan dari melakukan pengurutan seluruh genom atau whole genom sequencing pada manusia. Salah satunya adalah pengobatan yang dipersonalisasi atau 'Personalize Medicine dan Treatment'.
Editor : Novita Sari
Artikel Terkait