Meski usianya sudah ratusan tahun, namun kondisi bangunan dan sarana lainnya seperti mimbar yang dibuat pada abafa ke-18 masih dalam kondisi baik.
Dilansir iNewsCilegon.id dari berbagai sumber, Masjid Agung As Salafie didirikan pada tahun 1884, setelah masjid ini tersapu tsunami besar yang terjadi usai letusan Gunung Krakatau pada 23 Agustus tahun 1883 silam.
Masjid Agung As Salafie ini telah melalui proses perehaban sebanyak empat kali dalam perjalanan sejarahnya.
1. Tahun 1980
Pemugaran pertama yang dilakukan tahun 1980 sampai 1986, menurut dia, mencakup renovasi atap dan lantai masjid serta penambahan generator air, kamar mandi, tempat wudhu, dan toren air.
2. Tahun 2000
pemugaran kedua dilakukan untuk mengganti tiang soko guru serta kusen jendela dan pintu, pengecatan dinding, perbaikan mimbar dan tangga, serta penambahan ruang rapat.
3. Tahun 2005
Pemugaran ketiga dilakukan pada tahun 2005, mencakup pemasangan blong paving dan perbaikan halaman masjid.
4. Tahun 2021
Pada tahun 2021 pemugaran dilakukan untuk memperbaiki dinding ruangan utama masjid serta pengecatan ulang masjid.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait