5 Penyebab Nyeri Dada yang Sering Disalahartikan sebagai Serangan Jantung

Afaani Fajrianti
Nyeri dada tidak selalu disebabkann oleh serangan jantung. Inilah penyebab nyeri dada Foto Ilustrasi: Istimewa

CILEGON, iNewsCilegon.id - Ketika mengalami nyeri dada, kita biasanya membayangkan hal itu disebabkan serangan jantung. Memang, nyeri dada bisa menjadi tanda peringatan dari kondisi berbahaya tersebut.

Melansir laporan American Heart Association bahwa serangan jantung bisa terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung berkurang atau tersumbat.

Angina pektoris, nyeri dada akibat serangan jantung. Nyeri akibat serangan jantung bisa bertahan lama jika tidak ditangani. Serangan jantung adalah salah satu gejala terpenting penyakit arteri koroner dan dapat memicu nyeri dada yang dikenal sebagai angina pektoris. Angina pektoris bisa terasa seperti tekanan dada dan biasanya terjadi saat kita sedang melakukan aktivitas fisik.

Selain di dada, nyeri ini bisa dirasakan pada beberapa area tubuh lainnya seperti bahu, lengan, leher, rahang, perut, dan punggung. Nyeri karena angina hampir mirip seperti heartburn, namun tidak berlangsung lama (hanya sekitar 10 menit). Jika kamu tiba-tiba merasakan nyeri dada, harap segera pergi ke dokter. Dokter dapat mendiagnosis apakah nyeri dada itu berhubungan dengan serangan jantung atau masalah lainnya.

Nyeri dada tidak selalu disebabkan oleh serangan jantung. Ada 5 kondisi ini bisa memicu nyeri dada, diantaranya:

1. Heartburn

Gejala refluks asam atau heartburn sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Refluks gastroesofageal terjadi ketika isi lambung termasuk asam lambung yang membantu memecah makanan kembali ke kerongkongan. Asam lambung ini bisa menimbulkan sensasi terbakar di bagian belakang tulang dada.

Menurut Environmental Protection Agency (EPA), asam dari asam lambung memiliki skor 1 dalam skala pH (berada di antara asam baterai dan cuka). Jika kita sering mengalami refluks asam (dua kali dalam seminggu atau lebih), kemungkinan kita menderita gastroesophageal reflux disease atau juga disebut Gerd.

Tanpa penanganan yang tepat, Gerd dapat memicu asma, dada tersumbat, dan esofagus Barrett kerusakan pada esofagus atau kerongkongan akibat paparan asam lambung dalam jangka panjang. Esofagus Barrett meningkatkan risiko terkena jenis kanker yang langka. 

2. Pleuritis

Pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan tipis yang menutupi paru-paru. Tanda radang selaput dada adalah nyeri dada, terutama saat bernapas atau batuk. Sebagian besar penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri, kanker, TBC atau penyakit lainnya. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah nyeri bahu dan punggung, batuk kering, sesak napas, demam, pusing, berkeringat, mual, serta nyeri sendi dan otot.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network