iNewsCilegon.id - Pertarungan Lintas Generasi yang mempertemukan legenda tinju Mike Tyson dengan bintang muda Jake Paul berlangsung di AT&T Stadium, Arlington, Texas, pada Jumat malam waktu setempat ini menarik perhatian dunia karena mempertemukan dua generasi yang berbeda dalam tinju: Tyson, sang ikon era 80-an dan 90-an, melawan Paul, sosok kontroversial yang mengawali karier tinjunya sebagai influencer.
Hasil akhir menunjukkan Jake Paul mengungguli Tyson dengan kemenangan angka mutlak. Ketiga Juri yang bertugas memberikan skor 80-72, 79-73, dan 79-73, memastikan kemenangan Paul dalam laga delapan ronde ini.
Di ronde pertama, Tyson langsung mengambil inisiatif dengan menyerang pusat ring, mirip dengan gaya bertarung agresifnya di masa muda. Sebuah pukulan overhand kanan mendarat, memberi sinyal bahwa ia masih memiliki kemampuan bertarung di usia 58 tahun.
Namun, Jake Paul bermain cerdas dengan terus bergerak, membuat Tyson harus mengejarnya di sekitar ring, sebuah strategi yang perlahan menguras stamina sang legenda. Pada ronde kedua, tempo laga mulai melambat. Tyson terlihat hati-hati, sementara Paul mencoba membaca pola serangan lawannya.
Komentator Roy Jones Jr. bahkan menyebut bahwa kondisi kaki Tyson tidak mendukung, terutama dengan adanya penyangga di lutut kanannya.
Memasuki ronde ketiga, tanda-tanda kelelahan mulai terlihat pada Tyson. Sebaliknya, Jake Paul semakin percaya diri. Pukulan Paul yang cepat dan akurat mulai mendarat lebih sering, membuat Tyson beberapa kali kehilangan keseimbangan.
Paruh kedua pertarungan menjadi dominasi penuh bagi Paul. Di ronde kelima, Paul mulai menyasar dagu Tyson dengan pukulan keras, meskipun beberapa di antaranya gagal mendarat sempurna.
Penonton yang berharap aksi spektakuler mulai terdengar kecewa, bahkan terdengar suara-suara ejekan saat laga memasuki ronde keenam, di mana Tyson terlihat sangat lambat dan nyaris tidak ada aksi yang menarik perhatian.
Ronde ketujuh menjadi ujian mental bagi Tyson. Paul terus menunjukkan kecepatan dan kelincahannya, sementara Tyson hanya sesekali melancarkan serangan tanpa hasil yang berarti.
Ketika bel berbunyi di akhir ronde kedelapan, Paul mengakhiri laga dengan sebuah gestur penuh hormat, dengan membungkuk di depan Tyson sebagai tanda pengakuan atas warisan besar sang legenda.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait