Artinya, jika bank-bank yang tergabung dalam Himbara mencatat kinerja signifikan pada kuartal pertama tahun ini, hal itu patut diapresiasi. Ini mengingat beban yang ditanggung bank milik negara sangat besar dibanding bank swasta.
Sebagai mitra utama pemerintah, bank-bank Himbara telah mengimplementasikan program PEN dengan baik. Bank Himbara menjadi jangkar utama pelaksanaan program PEN, terutama terkait restrukturisasi kredit dan bantuan subsidi bunga.
Berbagai program PEN yang dijalankan bank Himbara, antara lain, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM) dan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Jadi, kontribusi bank Himbara sangat besar bagi kelancaran program PEN bidang pembiayaan UMKM, KUR, dan bantuan sosial," katanya.
Di tengah penugasan khusus PEN dari pemerintah, bank Himbara tetap optimistis bisa mencetak rapor biru pada kuartal I-2022.
Contohnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada kuartal pertama 2022, bank dengan asset terbesar di Indonesia ini diprediksi mencatat pertumbuhan penyaluran kredit di kisaran 8-10% (yoy).
Penyaluran kredit terutama dilakukan ke sejumlah sektor usaha, seperti industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan. Khususnya untuk sektor UMKM, penyaluran kredit pada Januari-Maret juga akan ditopang oleh penyaluran KUR yang diharapkan bakal menembus angka Rp10 triliun.
Di sektor ritel, Bank Mandiri berhasil meningkatkan volume transaksi pengguna mobile app Livin by mandiri, mencapai lebih dari 150 juta transaksi per bulan, dengan nilai transaksi rerata mencapai lebih dari Rp 200 triliun per bulan.
Layanan digital yang memberikan kemudahan transaksi keuangan kepada nasabahnya itu, membuat Mandiri semakin kokoh sebagai bank digital di Indonesia.
Selain Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga optimistis, pada kuartal I-2022 kinerja kredit perseroan mengalami pertumbuhan positif, dengan proyeksi di kisaran 6%-7% (yoy).
Editor : Mohamad Hidayat
Artikel Terkait