JAKARTA, iNewsCilegon.id - Dalam sebuah wawancara yang disiarkan Youtube TV One berjudul 'Motif Pembunuhan Brigadir J', Deolipa Yumara mengkritisi pencabutan surat kuasa yang didapatnya dari Bharada E.
Menurut Deolipa, surat tersebut tidak sah karena dia dan kliennya belum bertemu kemudian ada kode yang mereka sepakati sehingga pengacara gondrong itu merasa Bharada E menandatangani surat dalam keadaan tertekan.
"Pencabutan hukum yang benar, klien dan kuasa hukum harus ketemu. Tanpa bertemu dianggap kuasa jalan terus. Jadi kita harus ketemu, apalagi dalam surat kuasa ada yang namanya retensi, surat kuasa dokumen, serah terima perasaan, untung saja saya sama dia bukan LGBT tidak jatuh cinta cowok sama cowok makanya saya tidak jatuh cinta sama si Bharada E," kata Deolipa.
Deolipa Yumara merupakan pengacara kedua yang ditunjuk Bareskrim Polri membela Bharada E atau Bharada Richard Eliezer.
Hanya saja, kuasa hukum Deolipa Yumara hanya aktif dalam kurun waktu kurang dari sepekan yakni Sabtu 6 Agustus hingga 10 Agustus 2022.
"Ini saya kasih kode ke masyarakat Indonesia, ini ada peristiwa yang sensitif, tanggal 7 sore itu ada peristiwa yang sensitif, karena ini publik yah saya nggak akan bicara, seperti kata Mahfud, pak Mahfud bilang apa itu, hanya dikonsumsi orang dewasa," kata Deolipa, mengutip wawancara TV One dari Youtube Pintu Merdeka, Minggu 14 Agustus 2022.
Sementara itu, dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, pada Jumat (12/8/2022), Mahfud MD menyebut pemicu pembunuhan Brigadir Yosua mengerikan dan menjijikan.
"Cerita laporan pemeriksaan itu mengerikan, mengerikan campur menjijikan juga makanya saya bilang sensitif, " kata Mahfud MD.
Editor : M Mahfud