Menparekraf Sandiaga Uno kepada awak media mengatakan, yang dibutuhkan UMKM adalah pelatihan, pendampingan, pemasaran, asistensi perizinan, dan pembiayaan. Menghadapi potensi resesi, Mas Menteri menegaskan diperlukan penguatan UMKM dengan penyiapan destinasi, antara lain aksesibilitas desa wisata yang tengah dikembangkan. ”Penguatan pemasaran produk UMKM untuk pasar dalam negeri. Karena yang menjadi kekuatan di tengah resesi global adalah pasar dalam negeri," cetusnya.
Peserta workshop adalah pelaku ekraf yang berada di Kabupaten Purwakarta sebanyak 150 orang dari subsektor seni pertunjukan, fesyen, kriya, dan kuliner. Untuk dapat mengikuti workshop, peserta wajib mendaftarkan diri melalui www.katakreatifindonesia.com dan melampirkan bukti surat keterangan sudah menjalankan usaha selama minimal 6 (enam) bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekraf.
Workshop itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif juga pelaku UMKM dalam mengeksplorasi serta mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan jual yang tinggi.
Seusai dilaksanakan kegiatan itu, Kemenparekraf mendorong pihak pemkab setempat dapat segera mengajukan diri untuk melakukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Diharapkan, Kabupaten Purwakarta dapat terus konsisten dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan turut memajukan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.
Selain Mas Menteri, workshop tersebut turut dihadiri Ketua Komisi X DPR RI H. Syaiful Huda. Workshop juga diisi oleh Otniel Tasman (koreografer profesional) sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dan memberi materi pembelajaran dengan tema Kolaborasi Kultur Senjata Ampuh Mengenalkan Budaya Lokal ke Mancanegara.
Dengan terlaksananya kegiatan itu, diharapkan para pelaku usaha ekraf khususnya subsektor seni pertunjukan, fesyen, kriya, dan kuliner dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki sehingga dapat bersaing dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi sekitarnya, dan juga mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan terutama bagi Kemenparekraf yang dapat direalisasikan dengan rencana aksi yang tegas dan gerak cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan merata.
Editor : Novita Sari