JAKARTA, iNewsCilegon.id - Pahlawan dari Banten berperan besar dalam perjuangan melawan Belanda. Semangat kepahlawanan Banten seperti dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa dan juga Geger Cilegon turut menginspirasi daerah lain untuk melakukan perlawanan serupa.
Pada masa menjelang kemerdekaan tahun 1945 dan agresi militer Belanda dari tahun 1945-1949, pahlawan dari Banten juga banyak.
Hanya sayangnya, dari sekian banyak pahlawan hanya tiga orang saja yang mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Pahlawan Nasional dari Banten
1. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa memimpin Kesultanan Banten pada 1640-1650. Pada masa itulah ia memimpin perang melawan VOC Belanda yang melakukan monopoli dagang dan menyengsarakan rakyat.
Sultan Ageng Tirtayasa resmi mendapat gelar pahlawan nasional pada 1 Agustus 1970.
2. KH Wasyid
KH Wasyid dalah pejuang perlawanan rakyat Banten dalam perang melawan Belanda yang dikenal sebagai Geger Cilegon. Peristiwa Geger Cilegon pecah pada 9 Juli 1888. Dalam perjuangannya, KH Wasyid gugur sebagai syahid pada 30 Juli 1888.
3. Syafruddin Prawiranegara
Nama Syafruddin Prawiranegara menonjol pada saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Pada agresi militer II 19 Desember 1948, Belanda berusaha menjatuhkan pemerintahan RI di Yogyakarta.
Syafruddin Prawiranegara pada saat itu menjabat sebagai Presiden atau Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Ia memimpin perundingan dengan pihak Belanda dan berhasil membebaskan Soekarno untuk kembali ke Yogyakarta.
Ia meninggal dunia pada 15 Februari 1989 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2011.
4. Brigjen KH Syam'un
Brigjen KH Syam'un merupakan cucu Ki Wasyid. Ia juga pendiri Perguruan Tinggi Islam Al-Khairiyah. Alumni Al Azhar Cairo Mesir ini merupakan komandan Divisi Batalion 99 tentara rakyat atau pembela Tanah air (PETA) yang menentang pemerintahan Belanda dan Jepang di Banten.
Kiai Syam'un lahir di Serang 5 April 1894 dan wafat di Kamasan, Cinangka, Serang pada 28 Februari 1949.
5. KH Abdul Fatah Hasan
Sosok KH Abdul Fatah merupakan Wakil Residen Serang yang menjabat bersama KH Syam'un (Bupati Serang) pada periode 1945-1949. Ia dikenal sebagai murid KH Syam'un.
KH Abdul Fatah berjuang di meja diplomasi dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dengan menjadi anggota BPUPKI dan KNIP. Pada masa agresi militer Belanda, KH Abdul Fatah memimpin perang gerilya Bersama KH Syam’un. Tidak diketahui persis dimana KH Abdul Fatah meninggal apakah ditangkap Belanda atau bukan.
Atas jasanya, KH Abdul Fatah pada tahun 1992,dianugerahkan Bintang Mahaputra oleh Soeharto, Presiden Republik Indonesia saat itu
Demikian 5 pahlawan nasional dari Banten. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi inspirasi dalam kemajuan Indonesia.
Editor : M Mahfud