Berangkat dari hal itu, Dezan berinisiatif mengumpulkan tukang beragam profesi, mulai tukang rumput hingga servis AC dalam aplikasi Betukangid. Sejak diluncurkan pada akhir 2019, hingga kini terkumpul 60 jasa tukang di aplikasi.
“Di akhir 2019 launching, pada 2020 dihantam pandemi. Saat itu tukang bingung cari order manual karena konsumen tidak bisa keluar rumah memanggil tukang untuk datang ke rumah. Dengan adanya aplikasi Betukang.id, momennya tepat sekali. Para tukang ini ramai-ramai mendaftar di aplikasi,” terang Dezan.
Dengan adanya aplikasi Betukang.id, konsumen tidak lagi kesulitan mencari tukang untuk datang dari rumah. Berawal di Pontianak, kini Betukang.id merambah area Jabodetabek.
“Bersyukur banget bisa wakili Pontianak pameran di sini, bisa sekalian promosi. Kami sudah memiliki jaringan di Yogyakarta, Kendari dan Medan. Harapannya nanti pada 2024 bisa ekspansi ke Malaysia dan Brunei. Kita dapat informasi banyak pembangunan di sana butuh jasa tukang kita,” tutur Dezan.
Soal biaya, Dezan menyebut semua diserahkan ke tukang. “Biaya tergantung pekerjaan yang dilakukan. Misal untuk perbaikan plafon atau genteng, kita minta tukang ngecek ke lokasi, menaksir biaya dan selanjutnya kita infokan ke konsumen. Ini yang membedakan kita dengan aplikasi lain. Kita tidak menentukan biaya, karena tukang yang paling tahu berapa biaya untuk bahan, berapa jasa yang ditetapkan. Kita ambil 10% dari jasa tukang itu setelah dikurangi biaya material,” bebernya.
Bahkan, untuk memudahkan konsumen, Betukang.id juga menyediakan bahan bangunan di platform aplikasi. “Kita kerja sama dengan tukang bangunan dan agen material dan memasukkan material itu ke aplikasi Betukang.id. Konsumen bisa pesan di kita, untuk tukang sekalian bahan yang dibutuhkan,” ujar Dezan yang menyebut sejauh nini Betukang.id sudah menerima order 1600 pekerjaan.
Demi kepuasan konsumen, Betukang.id bahkan memberikan garansi pembayaran 5%. “Jadi biaya 5% itu ditahan konsumen selama masa garansi satu bulan. Begitu selesai masa garansi, maka baru dibayarkan,” tutur Dezan.
Ada pengalaman mengesankan yang dirasakan Dezan dengan ikut AKI 2022. “Kita dapat pekerjaan dari salah satu hotel di Pontianak saat pemeran AKI di sana beberapa waktu lalu. Hari pertama pameran di sini (AEON Mall BSD), kita sudah dapat order untuk perbaikan plafon, kulkas, TV dan barang elektronik lainnya,” ujarnya.
Dengan mengikuti AKI dan lolos seleksi mewakili Pontianak, Dezan berharap dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya. “Target kita ingin buka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya, juga ingin agar para tukang itu naik kelas,” tandasnya.
Editor : Novita Sari