BANDA ACEH, iNewsCilegon.id - “Biasanya, pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di mal. Tapi di Aceh tidak ada mal, sehingga hadir di taman. Tidak ada akar, rotan pun jadi. Saya sangat senang bisa berkunjung ke Provinsi Aceh terutama Banda Aceh, karena selain keindahan alam, juga ada wisata religi, dan makanan yang enak-enak banget. Ada 27 finalis AKI yang menyajikan kuliner hingga fashion yang patut kita acungi jempol. Potensi yang ada di Aceh untuk ekraf luar biasa,” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung sekaligus membuka pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh.
Super Mentor AKI 2022 itu menyebut produk-produk UMKM Aceh berkualitas sangat mumpuni.
“Saya berpesan pentingnya inovasi, kolaborasi, adaptasi, dan digitalisasi. Dulu kita asyik berkompetisi, sekarang saatnya kolaborasi. Kita dorong ke arah sana. Tadi ada produk dari Banda Aceh, Aceh Selatan bahkan Sumatera Utara - penting untuk melakukan kolaborasi dalam memunculkan sisi baik Indonesia dari ekraf (ekonomi kreatif),” ujarnya.
Kunjungan Menparekraf ke Banda Aceh sebagai bagian kunjungan kerja, salah satunya Apresiasi Kreasi Indonesia, yang hadir untuk memfasilitasi, pendampingan serta pengembangan usaha UMKM di sektor ekraf.
“Teman-teman HIPMI dan Kadin juga Gekraf harus mulai menjaring mereka, agar dari kecil berkembang ke menengah dan besar. Diharapkan mereka ini diberikan pendampingan karena mereka adalah ujung tombak ciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru 2022. Makanya harus di-support karena kita menargetkan 4,4 juta lapangan kerja baru di ekonomi kreatif 2024,” terang Mantan Ketua HIPMI ini.
Menparekraf lantas mencontohkan usaha House of Distro dari Banyumas, Jawa Tengah, usai mengikuti AKI 2022 usahanya meningkat, omzet bulanan naik 8 kali lipat dan mendapat order Rp200 juta, serta mendapatkan potensi ekspor.
“Pelaku ekraf Lombok yang ikut AKI 2022 dari subsektor kriya juga omzetnya meningkat hingga 50%,” ujar Sandiaga seraya mendorong semua pihak mendukung perkembangan ekraf dengan membeli produk khas mereka.
Editor : Novita Sari