CILEGON, iNewsCilegon.id - Selama ini ternyata Kurnia Meiga mengalami gangguan pada fungsi penglihatan dan didiagnosa mengalami Papilledema atau pembengkakan saraf mata.
Bahkan mantan kiper Timnas Bola Indonesia berusia 33 tahun itu sempat dikabarkan semakin miris kondisinya. Dia harus menjual atribut seperti medali dan jersey, untuk menyambung hidup serta membayar biaya pengobatan.
Secara medis, Papiledema merupakan kondisi dimana saraf optik mata pada area cakram optik (optic disc) mengalami pembengkakan akibat tekanan intrakranial. Tekanan intrakranial ini bisa terjadi baik karena proses inflamasi maupun non inflamasi.
Cakram optik merupakan area masuknya saraf optik ke dalam bagian belakang bola mata. Saraf-saraf optik tersebut terdiri atas kumpulan serat-serat saraf yang membawa informasi visual, menghubungkan antara otak dengan retina.
Biasanya, saat seseorang mengalami papilledema, cakram optik mengalami pembengkakan. Karena itu, penderita biasanya perlu segera mendapatkan penanganan medis agar tidak timbul komplikasi seperti pendarahan otak, tumor otak, kebutaan, atau stroke.
Lalu apa penyebab papilledema yang bikin Kurnia Meiga alami kebutaan?
Kondisi ini bisa terjadi karena peningkatan tekanan intrakranial, yaitu adanya tekanan di dalam rongga kepala, di sekitar otak. Ketika tekanan intrakranial meningkat, cakram optik akan tertekan sehingga membengkak.
Cedera kepala menjadi penyebab paling umum yang memicu terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. Misalnya benturan saat jatuh, terkena pukulan atau hantaman keras di kepala.
Tekanan intrakranial juga bisa terjadi karena peningkatan cairan serebrospinal. Yaitu cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Cairan ini berfungsi melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari kerusakan.
Berikut beberapa gejala awal papilledema:
- Mual hingga muntah-muntah.
- Sakit kepala
- Ada kilatan cahaya di pandangan
- Pandangan mulai kabur
- Terjadi penglihatan ganda
- Penglihatan yang mendadak hilang dalam beberapa detik.
Editor : M Mahfud