CILEGON, iNewsCilegon.id - Maria Ulfah, pahlawan nasional asal Banten yang juga sempat mengemban tugas sebagai Menteri Sosial (Mensos) di era orde lama.
Dilansir iNewsCilegon.id dari berbagai sumber menyebutkan, Maria Ulfah, lahir di Serang, Banten, pada tanggal 18 Agustus 1911. Ia merupakan putri dari pasangan Raden Adipati Aliya Mohammad Ahmad (Bupati Kuningan) dan R.A. Hadidjah Djajadiningrat.
Maria Ulfah berasal dari lingkungan keluarga yang mengedepankan Pendidikan, Maria Ulfah mulai bersekolah ketika Ayahnya dipindahkan ke Jakarta.
Sempat menempuh pendidikan ilmu hukum di Leiden, Belanda, pada 1929, Maria Ulfah menerima gelar sarjana hukumnya diusianya ke 22 tahun, dan menjadi sarjana hukum wanita pertama di Indonesia.
Di mata para pemimpin, Maria Ulfah adalah sosok yang membanggakan dari keluarga bangsawan, namun mau terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Karena itulah, Maria Ulfah sering diundang ke acara-acara politik.
Pada masa pendudukan Jepang, Maria Ulfah bergabung dengan Putera sebagai komite penasihat yang dibentuk oleh militer Jepang dan diketuai oleh empat serangkai.
Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, Sutan Syahrir ditunjuk sebagai perdana menteri. Dan Sutan Syahrir menunjuk Maria Ulfah sebagai menteri sosial, dan juga pernah menjadi kepala sekertariat Kabinet.
Maria Ulfah juga mengusulkan 22 Desember sebagai hari ibu. Dan memperjuangkan agar perempuan diizinkan untuk bergabung dengan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Pada tahun 1957, pada masa kabinet Juanda, Maria Ulfah diberi tugas untuk melakukan perjalanan ke Eropa Barat dan Amerika Serikat untuk mempelajari sistem pemerintahan. Sebagai hasil dari perjalanan ini, Institut Administrasi Negara didirikan pada tanggal 5 Mei 1958.
Sang Pahlawan asal Banten ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 april 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Editor : M Mahfud